Startup China yang Tumbuh Pesat
DeepSeek merupakan startup baru yang didirikan pada tahun 2024 oleh Liang Wenfeng, seorang pengusaha asal China.
Meskipun baru berusia setahun, DeepSeek telah merilis berbagai model AI yang kompetitif, termasuk DeepSeek R1 yang bersifat open-source, memungkinkan pengembang AI dari seluruh dunia untuk menggunakannya.
Baca Juga: Inilah Daftar 10 Jurusan Terketat di UNS Pada SNBP 2025! Cek Selengkapnya.
Keberhasilan DeepSeek ini menjadi sorotan besar, mengingat AS telah membatasi ekspor chip ke China dalam beberapa tahun terakhir, namun DeepSeek tetap berhasil berkembang pesat.
Imbas Bagi Nvidia dan Pasar Teknologi AS
Peluncuran DeepSeek R1 memberi dampak langsung bagi pasar teknologi AS, terutama bagi Nvidia, produsen chip asal AS.
Saham Nvidia mengalami penurunan drastis sebesar 17 persen, menyebabkan kerugian pasar hingga mencapai Rp9.731,7 triliun.
Investor segera melakukan aksi jual besar-besaran, khawatir akan munculnya ancaman terhadap dominasi perusahaan-perusahaan AI berbasis di AS.
Baca Juga: Bagaimanakah Hukum Dalam Islam Menerima Angpao Pada Perayaan Tahun Baru Imlek? Yuk Cek Penjelasannya
Kekhawatiran ini muncul karena DeepSeek menawarkan model AI yang lebih efisien dan terjangkau, menjadikannya pesaing berat bagi ChatGPT dan lainnya.
DeepSeek: Pesaing Serius ChatGPT
DeepSeek kini dianggap sebagai pesaing langsung ChatGPT dari OpenAI. DeepSeek menawarkan dua model unggulan, yakni DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1, yang diklaim memiliki efisiensi dan performa yang lebih baik dibandingkan model AI lainnya di pasar.
Model DeepSeek-V3 dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengguna, mulai dari menjawab pertanyaan sehari-hari hingga tugas-tugas kompleks seperti perhitungan matematika dan pemecahan masalah logika.
Model terbaru DeepSeek, DeepSeek R1, bahkan berani berkompetisi langsung dengan GPT-4 dari OpenAI.