ASPIRASIKU - Ajang bergengsi Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) XIII Tahun 2024 sukses digelar pada 1 November lalu di Politeknik Negeri Bandung, Jawa Barat.
Dengan tema "Mobil Listrik Sebagai Kendaraan Masa Depan yang Aman dan Ramah Lingkungan," kompetisi ini bertujuan mendorong kreativitas mahasiswa di bidang teknologi transportasi dan kesadaran akan isu lingkungan hidup serta energi.
Dari 21 tim universitas dan politeknik se-Indonesia yang berpartisipasi, Tim Yacaranda UGM berhasil keluar sebagai juara umum berkat inovasi mobil listrik andalannya, Super Sekip EV 3 Neo, yang memenangkan empat dari lima kategori yang dilombakan.
Mohammad Wildan Kholilulloh, General Manager Tim Yacaranda, menjelaskan bahwa mobil formula listrik Super Sekip EV 3 Neo memiliki sejumlah keunggulan dibanding kompetitor lainnya.
Menurutnya, desain konstruksi rangka dan kaki-kaki adalah prioritas utama, sementara aspek elektrikal seperti motor, baterai, dan komponen pendukung diperhitungkan secara detail untuk mendukung kinerja maksimal.
“Pembuatan mobil ini memakan waktu sekitar delapan bulan, ditambah maintenance dua bulan menjelang kompetisi,” ungkap Wildan.
Tim Yacaranda yang beranggotakan 38 mahasiswa dari lintas fakultas di UGM—Sekolah Vokasi, FISIP, FMIPA, dan Fakultas Filsafat—berhasil menunjukkan kekuatan kerja sama dalam mencapai prestasi ini.
Wildan menuturkan bahwa keberagaman disiplin ilmu dalam tim bertujuan mengembangkan keterampilan teknis maupun nonteknis bagi setiap anggota, termasuk kemampuan di dunia kerja.
Tim ini dibagi dalam divisi teknikal yang meliputi body & frame, drive & power train, engineering design, electrical, dan engine, serta divisi nonteknikal seperti public relations & development, media & information, secretary & finance, dan sponsorship.
Baca Juga: Membawa Bekal dari Rumah Sehingga Makanan Menjadi Lebih Sehat Merupakan Contoh Kewajiban...
Persiapan kompetisi tahun ini juga tidak tanpa kendala. Waktu yang sangat singkat menjadi tantangan terbesar karena pengumuman lomba baru diberikan pada pertengahan September.
“Kami harus latihan rutin di Balairung UGM dan Stadion Mandala Krida untuk uji ketangkasan, seperti slalom dan endurance,” ujar Wildan.