ASPIRASIKU – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan penghargaan khusus kepada Prof. Dr. apt. Elfahmi, M.Si., Guru Besar dari Sekolah Farmasi (SF) Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam Festival Inovasi Kesehatan (Hai Fest) 2024.
Penghargaan ini diberikan atas kontribusi beliau dalam meningkatkan kualitas obat herbal di Indonesia melalui riset pengembangan senyawa baku pembanding dari tanaman obat.
Prof. Elfahmi memulai risetnya pada 2019 dengan dukungan hibah Riset Inovatif Produktif (RISPRO) dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Riset ini berhasil menghasilkan senyawa baku pembanding (reference compound) yang mendukung standarisasi produk herbal dalam negeri, menjadikan produk herbal lokal semakin kompetitif dan berkualitas.
Sebagai salah satu peneliti di Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Nutrasetikal ITB, kelompok riset di bawah Pusat Penelitian Biosains dan Bioteknologi ITB, Prof. Elfahmi berperan penting dalam mendorong eksplorasi dan hilirisasi riset bahan alam.
Pada tahun 2020, ia meluncurkan produk spin-off bernama MarkHerb, yang berfungsi menyediakan senyawa penanda (marker compound) untuk kebutuhan penelitian dan standardisasi, mengurangi ketergantungan pada produk impor yang selama ini menelan biaya tinggi.
Produk ini pun telah didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
MarkHerb juga menghasilkan produk herbal turunan lain, seperti simplisia, ekstrak terstandar, bahan baku obat herbal, hingga layanan analisis produk herbal.
Untuk memperluas dampak dari inovasi ini, Prof. Elfahmi mendirikan PT EBM Saintifik dan Teknologi (EBM Scitech) pada 2 April 2020.
Baca Juga: Alhamdulillah! Pendapatan Pelaku UMKM di Simalungun Meningkat Usai Menjadi AgenBRILink
Di bawah EBM Scitech, berbagai produk berbasis fitokimia, termasuk Flabio untuk suplemen makanan dan NüU Reboot untuk perawatan kulit, telah dikembangkan.
Selain itu, EBM Scitech juga mengembangkan produk alat laboratorium melalui merek ERSCH.