ASPIRASIKU - Yvonne Ridley, ditahan oleh tentara Taliban pada saat terjadinya serangan Amerika Serikat dan para sekutunya ke Afghanistan pada akhir 2001 lalu.
Sosok warta wati ini sempat menghebohkan dunia setelah kabar ditangkapnya perempuan asal Inggris itu oleh Tentara Taliban.
Siapa sangka, perjalanannya itu membawanya memeluk agama Islam.
Baca Juga: Contoh 50 Ide Lomba HUT RI ke 77 pada 17 Agustus untuk Menyemarakkan Hari Kemerdekaan Indonesia
Kabar mengejutkannya, Yvonne yang juga dikenal sebagai aktivis feminis ini menyatakan diri masuk Islam dua tahun setelah dia dibebaskan dari sekapan Taliban.
Padahal di Barat citra Islam pada saat itu bisa dibilang buram. Siapakah Yvonne Ridley?
Yvonne Ridley dilahirkan pada suatu hari di tahun 1958 di kota kecil Stanley, County Durham, Inggris, sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara.
Ayahnya, Allan Ridley, adalah seorang pekerja tambang. Adapun ibunya, Joyce, adalah seorang ibu rumah tangga yang penuh perhatian pada anak-anaknya.
Saat melahirkan putri bungsunya, usia Joyce telah menginjak usia 30 tahun. Yvonne Ridley memiliki dua kakak perempuan yang biasa dipanggilnya Viv dan Jill.
Kehidupan pribadi Yvonne Ridley bisa dibilang penuh liku, terutama kisah kehidupan asmaranya.
Baca Juga: Kumpulan Soal Cerdas Cermat Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus Tingkat SD, SMP, SMA dan Umum
Sepanjang hidupnya baru sampai kepala empat, dia telah tiga kali menikah. Malangnya, semuanya berakhir dengan perceraian.
"Hidupku kerap lebih aneh daripada kisah fiksi. Orang-orang selalu tak percaya ketika aku mengatakan telah tiga kali menikah, walaupun ayah Daisy bukanlah salah satu suamiku," tulis Yvonne Ridley dalam bukunya, In the Hands of the Taliban (2001).