ASPIRASIKU - Kepentingan India di Afghanistan mengalami kemunduran saat Taliban mengambil alih kekuasaan di negara tersebut.
Selama ini India memiliki hubungan dekat dengan pemerintahan sebelumnya. Presiden Ashraf Ghani, yang menjalin hubungan dekat dengan New Delhi, meninggalkan negara itu saat Taliban mengepung ibu kota, Kabul.
Berkuasanya Taliban di Afghanistan inilah yang menyebabkan kemunduran diplomatik sangat besar bagi India.
Baca Juga: Raja Kupang Leopold Nicholaas Nisnoni Tagih Janji Presiden Jokowi Revitalisasi Cagar Budaya Sonaf
Runtuhnya tiba-tiba pemerintah yang didukung Barat di Kabul pada 15 Agustus memicu eksodus yang belum pernah terjadi sebelumnya dari para diplomat.
Bahkan pekerja bantuan asing dan warga Afghanistan yang bekerja untuk negara-negara Barat menjadi takut akan pembalasan dari Taliban.
India termasuk di antara negara-negara yang menutup misi mereka di Afghanistan dan membawa kembali staf dan warga negara mereka.
Pihaknya masih berupaya mengevakuasi sejumlah warga yang tertinggal di tengah kondisi semrawut di bandara Kabul.
India, di bawah Operasi Devi Shakti, telah mengevakuasi lebih dari 800 orang dari Afghanistan setelah Kabul direbut oleh Taliban.
Pada hari Kamis, ia hanya dapat mengevakuasi 24 warganya bersama dengan 11 warga negara Nepal dengan pesawat militer tidak lebih dari 180 yang telah direncanakan karena yang lain tidak dapat mencapai bandara untuk naik ke pesawat.
Baca Juga: Susunan Pemain, Prediksi dan Link Nonton Siaran Langsung Liga Italia AC Milan Vs Cagliari
New Delhi sendiri telah menginvestasikan $3 miliar dalam proyek-proyek pembangunan, menawarkan beasiswa kepada mahasiswa Afghanistan, dan membantu membangun gedung parlemen dengan biaya $90 juta, menghasilkan niat baik yang besar di negara berpenduduk 38 juta itu.
Tahun lalu, selama Konferensi Afghanistan 2020, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan tidak ada bagian Afghanistan yang “tidak tersentuh” oleh “400 proyek lebih” yang telah dilakukan India di 34 provinsi di negara itu.