Taliban Melarang Opium, Tanaman Ilegal yang Banyak Dibudidayakan di Afghanistan

photo author
- Senin, 4 April 2022 | 04:10 WIB
Taliban Melarang Opium, Tanaman Ilegal yang Banyak dibudidayakan di Afghanistan. (Al-Jazeera News)
Taliban Melarang Opium, Tanaman Ilegal yang Banyak dibudidayakan di Afghanistan. (Al-Jazeera News)

ASPIRASIKUTaliban telah mengeluarkan dekrit yang melarang penanaman tumbuhan Opium, sejenis getah bahan baku narkotika yang diperoleh dari buah candu (Papaver somniferum L. Atau P. Paeniflorum) yang belum matang.

Sesuai dengan keputusan pemimpin tertinggi Imarah Islam Afghanistan, semua warga Afghanistan telah diberitahu mengenai penanaman opium telah dilarang keras di seluruh negeri.

Hal demikian disampaikan Pemimpin tertinggi kelompok Taliban, Haibatullah Akhunzada pada hari Minggu, 3 April 2022, seperti dilansir dari Al-Jazeera.

Baca Juga: Ending Bahagia, Baek Yi Jin Suami Masa Depan Na Hee Do! Tonton Twenty Five Twenty One Full Episode di Sini

“Jika ada yang melanggar keputusan tersebut, tanaman akan segera dimusnahkan dan pelanggar akan diperlakukan sesuai dengan hukum Syariah,” tambahnya pada Konferensi Pers di Kabul, Ibu Kota Afghanistan.

Perintah itu mengatakan produksi, penggunaan atau pengangkutan narkotika lain juga dilarang.

Pengawasan obat-obat terlarang telah menjadi salah satu tuntutan utama masyarakat internasional kepada Taliban, yang mengambil alih negara itu pada Agustus silam dan sedang mencari pengakuan internasional secara formal untuk mengurangi sanksi yang sangat menghambat perbankan, bisnis dan pembangunan.

Baca Juga: Jadwal Imsak Hari Ini, Sholat dan Buka Puasa 4 April 2022 Wilayah Bandung dan Sekitarnya

Kelompok tersebut melarang opium tumbuh menjelang akhir kekuasaan terakhir mereka pada tahun 2000 karena mereka mencari legitimasi internasional, tetapi menghadapi reaksi keras dan kemudian sebagian besar mengubah pendiriannya, menurut para Ahli.

Menyusul keputusan tersebut, penjabat Wakil Perdana Menteri Afghanistan, Abdul Salam Hanafi mendesak masyarakat internasional untuk bekerjasama dengan negara itu dalam perawatan pecandu Narkoba dan membantu para petani mendiversifikasi bisnis mereka, sebagaimana yang dilaporkan kantor berita lokal Afghanistan, TOLO News.

Baca Juga: Dituduh Lakukan Tindakan Asusila, Hotman Paris Klarifikasi: Sumpah Demi Tuhan!

Budidaya Opium adalah sumber pendapatan utama bagi banyak petani miskin di negara yang relatif damai sejak pasukan asing pimpinan Amerika Serikat mundur setelah dua puluh tahun perang dan pendudukan.

Produksi Opium Afghanistan yang diperkirakan oleh PBB bernilai $ 1,4 milyar pada puncaknya tahun 2017 telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir , petani dan anggota Taliban mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Dengan membawa hasil yang lebih cepat dan lebih tinggi daripada tanaman legal seperti Gandum, budidaya Opium menjadi cara bagi petani di negara itu untuk bertahan hidup di tengah situasi ekonomi yang mengerikan saat ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Adi Gunawan

Sumber: Al-Jazeera News

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Trump Panggil Prabowo ke Podium di KTT Gaza

Selasa, 14 Oktober 2025 | 19:00 WIB
X