ASPIRASIKU – Penyebaran virus Covid-9 varian Omicron kian pesat. Kasus positif di Korea Selatan naik drastis di atas angka 35 ribu kasus selama 3 hari terakhir.
Dampak penularan varian Omicron ini membuat banyak warga Korea Selatan khawatir dan mulai mengantre untuk melakukan tes Covid-19.
Lonjakan kasus Omicron mulai meningkat drastis akibat banyaknya warga yang liburan saat Tahun Baru Imlek pada 1 Februari 2022 lalu.
Pemerintah melaporkan bahwa kasus positif terbaru mencapai 35.286 orang dengan 35.131 orang lokal dan sisanya kasus pendatang dari luar negeri.
Dikutip Aspirasiku dari Koreaherald, Badan Pengandalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengungkapkan bahwa total kumulatif kasus COVID-19 menjadi 1.044.963 kasus.
Baca Juga: Kecelakaan Tunggal Bus Pariwisata di Bantul yang Tewaskah 13 Penumpang Diduga Akibat Rem Blong
Akumulasi tersebut merupakan sejarah suram bagi Korea Selatan semenjak datangnya gelombang pandemi pada dua tahun silam.
Perhitungan infeksi harian cenderung melambat karena pada akhir pekan jumlah tes menjadi semakin sedikit.
Mulai Senin, warga Korea menunjukkan antusiasme untuk menlakukan tes Covid-19 agar menekan penyebaran virus.
Otoritas kesehatan setempat memperkirakan bisa terjadi lonjakan yang dapat menyentuh angka 130 ribu hingga 170 ribu di akhir bulan Februari karena penyebaran Omicron yang sangat cepat.
Jumlah kumulatif kasus kematian akibat Covid-19 naik 13 menjadi 6.886 pada hari Minggu. Tingkat kematian di Korea Selatan saat ini adalah 0,66 persen.
Baca Juga: TOP Meninggalkan BIGBANG Setelah 16 Tahun Bersama, Agensi Umumkan Comeback!
Jumlah pasien kritis yang dilaporkan sebnayak 270, yang mana turun 2 dari hari sebelumnya. Kasus pasien kritis masih di kisaran 200-an selama 10 hari.
Pihak berwenang menjelaskan bahwa varian Omicron kali ini berpotensi menular dua kali lipat dari varian Delta, namun kemungkinan hanya seperlima dapat berkembang menjadi kasus dengan gejala parah.