ASPIRASIKU - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengingatkan masyarakat Indonesia agar tidak mudah tergiur tawaran kerja di Kamboja.
Ia menegaskan bahwa negara tersebut bukanlah tempat yang aman bagi pekerja migran asal Indonesia.
Peringatan ini disampaikan menyusul meningkatnya kasus pekerja ilegal Indonesia yang terjebak dalam praktik penipuan daring (online scam) di Kamboja.
Baca Juga: DPR Desak Pemerintah Usut Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Diduga Libatkan WNA Cina
“Kami terus mengampanyekan dan menyosialisasikan bahwa Kamboja bukan tempat aman untuk pekerja,” kata Cak Imin di Kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) juga telah berulang kali mengingatkan bahaya bekerja di negara tersebut tanpa jalur resmi.
Pemerintah Akui Belum Miliki Sistem Perlindungan Kuat
Cak Imin mengakui, hingga kini pemerintah belum memiliki sistem perlindungan yang benar-benar kuat bagi pekerja migran Indonesia di Kamboja.
Baca Juga: Di Usia 22 Tahun, Amanda Raih Gelar Magister dan Jadi Lulusan Termuda UGM
Meski begitu, ia meminta agar pekerja yang sudah terlanjur berada di sana tetap aktif berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh.
“KBRI siap menerima laporan dari para pekerja migran yang terjebak di Kamboja,” ujarnya.
Berdasarkan data yang disampaikannya, sekitar 100.000 pekerja migran Indonesia saat ini berada di Kamboja, baik di sektor formal maupun informal.
“100.000 orang itu, baik yang bekerja di sektor tertentu maupun yang men-support makanannya, konsumsi hariannya,” imbuhnya.