ASPIRASIKU — Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Minggu (12/10/2025), menyatakan bahwa perang antara kelompok pembela Palestina, Hamas, dengan pasukan militer Israel di Gaza resmi berakhir.
“Perang sudah berakhir,” ujar Trump singkat sebelum menaiki pesawat menuju Mesir, sebagaimana dilaporkan Agence France-Presse (AFP).
Namun, di balik klaim tersebut, bayangan kehancuran dan duka mendalam masih menyelimuti Gaza yang kini porak-poranda akibat dua tahun peperangan.
Ribuan rumah hancur, puluhan ribu warga tewas, dan jutaan lainnya hidup dalam ketidakpastian.
Trump Bawa Narasi Perdamaian ke Timur Tengah
Dalam pernyataannya di Washington, Trump menegaskan bahwa kunjungan ke Israel dan Mesir merupakan bagian dari “jalan damai” yang dirancang untuk mengakhiri konflik berdarah di Gaza.
Di Israel, ia dijadwalkan bertemu singkat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelum Hamas melepas 20 sandera yang masih hidup pada Senin (13/10).
“Kami telah menyiapkan semua langkah untuk memastikan perdamaian yang langgeng di Timur Tengah,” kata Trump.
Rencana gencatan senjata itu juga mencakup pembebasan sekitar 2.000 tahanan Palestina oleh Israel — termasuk 250 tahanan politik dan 1.700 orang yang ditahan selama agresi di Gaza.
Namun, Hamas masih menuntut pembebasan tujuh tokoh Palestina tambahan yang hingga kini belum disetujui Israel.
Israel Klaim Kemenangan, Hamas Siap Serahkan Sandera
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan lantang menyatakan kemenangan negaranya atas Hamas.