ASPIRASIKU - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki potensi besar dalam bidang perdagangan dan investasi yang hingga kini belum dimaksimalkan.
Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers bersama Presiden RI, Prabowo Subianto, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/6/2025).
“Potensi investasi dan dagang negara kita ini terlalu besar. Tetapi kami berdua merasakan kita belum optimalkan keupayaan ini,” ujar Anwar.
Baca Juga: Casa Grata Tembus Pasar Singapura, Bukti Nyata Binaan BRI Mampu Go Global
Pernyataan tersebut mengacu pada tren positif hubungan ekonomi kedua negara.
Pada tahun 2024, Indonesia tercatat sebagai mitra dagang global terbesar keenam bagi Malaysia dan terbesar kedua di antara negara-negara ASEAN.
Total nilai perdagangan kedua negara bahkan meningkat sebesar 4,5 persen, dari 24,39 miliar dollar AS (sekitar Rp394,6 triliun) menjadi 25,5 miliar dollar AS (sekitar Rp412,5 triliun).
Namun, menurut Anwar, angka tersebut belum mencerminkan potensi sebenarnya dari hubungan ekonomi kedua negara yang memiliki kedekatan geografis dan budaya.
Baca Juga: Guru ASN dan Non ASN Kembali Senyum Lebar, Tunjangan Guru Juli 2025 Cair Langsung ke Rekening?
Ia pun menilai, kurangnya optimalisasi ini sebagai hal yang “tidak waras dari sudut kepentingan dan persahabatan.”
Lebih lanjut, Anwar menyambut baik dorongan dari Presiden Prabowo untuk meningkatkan kerja sama investasi.
"Saya setuju dengan desakan Presiden supaya langkah-langkah yang munasabah, apapun yang mungkin untuk kita tingkatkan investasi masing-masing negara," tambahnya.
Baca Juga: 3 Lowongan Kerja BUMN 2025 untuk Lulusan D3 dan S1, CEK di Sini!
Selain membahas hubungan bilateral, Anwar juga menyoroti tantangan eksternal seperti kebijakan tarif dari Amerika Serikat dan dinamika geopolitik global.