ASPIRASIKU - Serial dokumenter yang berjudul "In the Name of God: A Holy Betrayal" merupakan pengungkapan kisah-kisah nyata yang mengerikan tentang empat pemimpin agama di Korea yang mengaku sebagai nabi.
Mereka memiliki ribuan pengikut yang percaya akan ramalan dan kekuatan penyembuhan yang mereka miliki. Namun, kisah-kisah dalam film In the Name of God: A Holy Betrayal membongkar sisi gelap kepercayaan yang buta.
Pertama-tama, ada kisah tentang Jeong Myeong-seok, pemimpin JMS (Mempelai-Mempelai Wanita Tuhan) di In the Name of God: A Holy Betrayal.
Baca Juga: Rahasia Meraih Kesempurnaan Sholat yang Mampu Menghadirkan Allah di Dalam Hati Anda
Ia mengumpulkan ribuan pengikut berkat ramalan dan kekuatan penyembuhannya. Namun, para wanita yang pernah dekat dengannya mengungkap fakta kelam tentang dirinya.
Kemudian, Jeong Myeong-seok kabur dan menebar pengaruh di luar negeri setelah banyak laporan kekerasan mengenai dirinya yang mencuat ke publik.
Ia bahkan menjadi buron dengan status Red Notice. Namun, para musuhnya mendapat balasan dari tindakan mereka.
Jeong Myeong-seok ditangkap di Tiongkok dan masuk bui. Namun, setelah ia bebas, mantan pengikutnya menjelaskan berbagai pelanggaran yang masih dilakukan oleh pemimpin JMS ini.
Selain JMS, ada pula kisah tentang perusahaan Park Soon-ja yang tampak sukses. Namun, dirinya dan 31 orang lainnya ditemukan tewas, sehingga polisi pun menyelidiki penyebab kematian mereka.
Kemudian, ada kisah tentang Kim Ki-soon yang meraih kekuasaan dan membangun komunitas Taman Bayi.
Namun, para mantan anggota mengungkap kondisi meresahkan di dalamnya. Ketika ada laporan beberapa kematian di Taman Bayi, para jaksa membawa Kim Ki-soon ke pengadilan. Namun, kesaksian para saksi tidak konsisten dan justru memperumit sidang.
Terakhir, ada kisah tentang Pendeta Lee Jae-rock yang memiliki kemampuan penyembuhan ajaib dan menarik banyak jemaat ke Gereja Pusat Manmin.