ASPIRASIKU - Bulan Ramadhan membawa perubahan besar dalam pola hidup sehari-hari, termasuk pola tidur.
Waktu makan yang bergeser ke sahur dan berbuka sering membuat banyak orang mengalami kantuk berlebihan di siang hari.
Akibatnya, banyak yang memilih tidur terlalu lama atau berulang kali sepanjang hari untuk menghindari rasa lapar dan lemas.
Baca Juga: Beasiswa Indonesia Bangkit 2025 Kementerian Agama Segera Dibuka, Ini Persyaratannya!
Namun, apakah tidur berlebihan saat puasa benar-benar bermanfaat? Faktanya, tidur yang berlebihan justru bisa berdampak negatif pada kesehatan dan produktivitas.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami pola tidur sehat saat puasa agar tubuh tetap segar dan ibadah tetap maksimal.
Artikel ini akan membahas alasan mengapa tidur berlebihan saat puasa tidak disarankan dan bagaimana cara menjaga pola tidur yang sehat selama bulan Ramadhan.
Baca Juga: BRI Gelar BRILiaN Fest Ramadhan 1446 H, Apresiasi untuk Insan BRILiaN dan Nasabah Setia
1. Tidur Berlebihan Bisa Mengganggu Ritme Sirkadian
Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian atau jam biologis yang mengatur kapan harus tidur dan bangun.
Saat puasa, perubahan jadwal makan bisa mengganggu ritme ini. Jika kita tidur berlebihan di siang hari, tubuh akan sulit beradaptasi, menyebabkan sulit tidur di malam hari dan mengganggu keseimbangan metabolisme.
Solusinya:
- Tetap tidur di waktu yang sama setiap malam, meskipun harus bangun untuk sahur.
- Pastikan tidur cukup 6-8 jam sehari dengan membagi waktu tidur secara efisien.
Baca Juga: Daya Tampung SNBT 2025 di Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Ini Peluangnya!
