ASPIRASIKU – Belakangan ini sesuatu menjadi konsen bagi orang tua yaitu penyakit ADHD pada anak.
Penyakit ADHD pada anak dapat berarti adanya gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak, namun ini dapat dideteksi sejak dini.
Penyakit ADHD pada anak biasanya akan lebih mudah terdiagnosa pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
Baca Juga: Ketua KPK Jadi Tersangka Pemerasan Kasus Korupsi, Ini Profil dan Biodata Firli Bahuri
Hidup dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), terutama karena gejalanya, dapat membuat kegiatan sehari-hari menjadi rumit.
Dukungan adalah kunci penting untuk membantu orang tua memahami dan mengatasi kondisi ini, baik untuk diri sendiri maupun anak yang mungkin mengalami ADHD.
Merawat anak dengan ADHD memang berat. Gejala seperti perilaku impulsif dan kekacauan bisa membuat aktivitas harian menjadi melelahkan dan menimbulkan stres.
Penting bagi orang tua untuk mengingat bahwa anak dengan ADHD tidak selalu dapat mengendalikan perilakunya sendiri.
Mereka cenderung lebih sulit menahan diri sebelum bertindak.
Pertama, dalam menghadapi anak dengan ADHD, rencanakan harian mereka sedemikian rupa sehingga mereka tahu apa yang diharapkan sebelum melakukan kegiatan.
Rutinitas yang terstruktur bisa membuat perbedaan signifikan dalam cara anak menghadapi hari-hari mereka yang penuh tantangan.
Kedua, menetapkan batasan yang jelas menjadi penting bagi semua orang yang terlibat dengan anak.
Perkuat perilaku positif dengan memberikan pujian atau penghargaan secara langsung ketika ia menaati batasan itu.