Jakarta, ASPIRASIKU – Asuransi jiwa kerap dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk melindungi masa depan finansial keluarga.
Namun, manfaatnya hanya bisa optimal jika pemilik polis memilih dan mengelolanya dengan tepat.
Pendiri Whitford Financial Planning, Michael Helveston, mengingatkan masih banyak orang yang melakukan kesalahan umum dalam membeli asuransi jiwa, mulai dari menunda pembelian hingga memilih produk yang tidak sesuai.
“Jangan remehkan peran asuransi jiwa. Salah langkah bisa membuat perlindungan yang Anda pikir sudah cukup, justru tidak mencukupi,” ujar Michael dalam laporan Investopedia yang dikutip Selasa (2/9/2025).
Baca Juga: Prabowo Jenguk Korban Demo di RS Polri, Instruksikan Kenaikan Pangkat untuk Aparat yang Terluka
Lantas, apa saja kesalahan yang perlu dihindari agar asuransi jiwa tidak menjadi bom waktu bagi finansial keluarga? Berikut ulasannya:
1. Menyepelekan Jumlah Pertanggungan
Banyak orang membeli polis dengan nilai perlindungan terlalu kecil. Michael mencontohkan, cicilan rumah Rp300 juta tidak akan tertutupi jika hanya memiliki polis senilai Rp50 juta.
Noah Damsky, pakar dari Marina Wealth Advisors, menambahkan asuransi jiwa sejatinya menggantikan gaji yang digunakan untuk biaya hidup, sekolah anak, hingga kebutuhan rumah tangga.
Baca Juga: BPS Catat Deflasi 0,08 Persen pada Agustus 2025, Inflasi Tetap Terkendali
2. Menunda Membeli Asuransi
Kesalahan lain adalah menunda karena merasa masih muda dan sehat.
Menurut Damsky, menunggu terlalu lama bisa berisiko tidak lagi memenuhi syarat atau dikenakan premi yang lebih mahal akibat kondisi kesehatan.
3. Salah Pilih Jenis Polis