Hamjah, Guru dari Papua yang Jadi Ujung Tombak Inklusi Keuangan Lewat AgenBRILink

photo author
- Selasa, 28 Oktober 2025 | 12:15 WIB
Dirikan AgenBRILink di Pedalaman Papua, Guru Ini Dorong Inklusi dan Literasi Keuangan bagi Masyarakat (Foto: Dok. BRI)
Dirikan AgenBRILink di Pedalaman Papua, Guru Ini Dorong Inklusi dan Literasi Keuangan bagi Masyarakat (Foto: Dok. BRI)

ASPIRASIKU - Akses keuangan yang merata menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat di pelosok negeri.

Di Kampung Yenburwo, Distrik Numfor Timur, Papua, seorang tenaga pendidik bernama Hamjah turut mengambil peran penting dalam membuka akses layanan keuangan melalui kemitraannya sebagai AgenBRILink.

Dari kios kecil yang ia kelola, Hamjah membantu masyarakat menikmati layanan perbankan tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke kota.

Bergabung menjadi AgenBRILink sejak tahun 2022, Hamjah yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SMKN 3 Kemaritiman Biak Numfor melihat peluang untuk memperluas manfaat sosial di wilayahnya.

Baca Juga: Fakultas Biologi UGM Perkuat Kolaborasi Riset Internasional dengan Leiden Universiteit, Bahas Genetika Pala Nusantara

Ia ingin agar masyarakat sekitar lebih mengenal dan memanfaatkan layanan keuangan formal, terutama di daerah yang jauh dari pusat kota.

“Saya sering dapat ucapan terima kasih dari warga. Ada yang bilang, kalau tidak ada kios ini, kami harus ke Biak yang jaraknya jauh dan biayanya besar. Hal-hal seperti itu yang membuat saya semangat terus menjalankan usaha ini,” ungkapnya.

Perjalanan Hamjah sebagai agen tidak selalu mudah. Ia masih mengingat betul masa-masa awal ketika baru menjadi AgenBRILink.

Saat itu, jaringan 2G yang sering terputus menjadi tantangan tersendiri dan tak jarang membuatnya panik saat melayani pelanggan.

Baca Juga: Rizky Aflaha, Doktor Termuda UGM yang Menepis Rasa Ragu dengan 40 Publikasi Internasional

Namun, seiring waktu dan dengan dukungan pembaruan sistem dari BRI, Hamjah mulai menemukan ritme kerja yang lebih efektif.

“Sekarang, dengan mesin transaksi seperti EDC yang baru dan jaringan yang lebih stabil, semuanya jauh lebih mudah dijalankan,” ujarnya.

Dari pengalaman itu, Hamjah belajar memahami pola transaksi warga—kapan masyarakat ramai bertransaksi, apa saja kebutuhannya, hingga bagaimana memberikan pelayanan yang aman dan terpercaya.

Perlahan, kepercayaan masyarakat pun tumbuh, dan kini kios kecil miliknya menjadi pusat layanan keuangan di kampungnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X