ASPIRASIKU – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui berbagai inisiatif strategis.
Fokus utama BRI meliputi digitalisasi, inklusi keuangan, serta pemberdayaan berbasis ekosistem guna meningkatkan daya saing UMKM secara berkelanjutan.
Dalam ajang BRI Microfinance Outlook 2025 yang digelar bersamaan dengan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 di ICE BSD, Chief Economist Asian Development Bank (ADB), Albert Francis Park, menegaskan pentingnya digitalisasi bagi UMKM.
Menurutnya, digitalisasi tidak hanya membuka akses pasar yang lebih luas, tetapi juga membantu UMKM mengatasi kendala modal dan investasi.
“Digitalisasi memainkan peran kunci dalam pertumbuhan UMKM. Dengan teknologi, usaha kecil dapat menembus batas pasar tradisional dan berjualan secara daring tanpa perlu toko fisik," kata dia.
"Ini memungkinkan mereka menjangkau lebih banyak pelanggan, termasuk pasar internasional, serta meningkatkan efisiensi pengelolaan bisnis,” jelas Park.
Ekosistem Digital untuk UMKM
Sejalan dengan pernyataan tersebut, BRI terus memperkuat ekosistem digital guna mendukung UMKM melalui berbagai inisiatif berbasis teknologi.
Salah satunya adalah BRI LinkUMKM, sebuah platform pemberdayaan online yang dirancang untuk membantu UMKM naik kelas.
Saat ini, platform ini telah dimanfaatkan oleh 8,9 juta pengguna di seluruh Indonesia.
Selain itu, BRI juga mengelola 54 Rumah BUMN sebagai pusat pembinaan UMKM yang berperan dalam membentuk Digital Economy Ecosystem.
Inisiatif lainnya adalah PARI (Integrated Commodity Platform) yang dirancang untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha berbasis komoditas.