5.000 Bibit Pohon Produktif Ditaman di Desa Kutuh Bali, Upaya BRI Jaga Keseimbangan Lingkungan

photo author
- Minggu, 1 Desember 2024 | 10:35 WIB
Penghijauan di Desa Kutuh, Langkah Nyata BRI Menjaga Bumi (Dok. BRI)
Penghijauan di Desa Kutuh, Langkah Nyata BRI Menjaga Bumi (Dok. BRI)

ASPIRASIKU - Dalam rangka mendukung upaya pemerintah memerangi perubahan iklim dan menjaga keseimbangan lingkungan, BRI melalui program BRI Peduli kembali menggelar kegiatan bertajuk BRI Menanam – Grow & Green.

Program ini dilaksanakan di Desa Kutuh, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, pada Senin (25/11) sebagai bagian dari peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia.

Sebanyak 5.000 bibit pohon produktif, terdiri dari 1.500 bibit alpukat dan 3.500 bibit matoa, disalurkan kepada kelompok tani setempat.

Baca Juga: Sambut HUT ke-129 BRI, BRI Mini Soccer Clash Digelar Semarak! Gandeng Kuy Media Group

Program ini juga melibatkan masyarakat lokal, didukung pendampingan Yayasan Ladang Sinergi Lestari yang memastikan monitoring dan evaluasi kegiatan berjalan optimal.

Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen BRI terhadap pembangunan berkelanjutan berbasis Environment, Social, and Governance (ESG).

“Dengan program ini, kami membantu masyarakat menjaga alam sekaligus mendorong perekonomian," kata dia.

Baca Juga: Melayani Peminjaman Dokumen Sesuai dengan Ketentuan, Ini Hal Penting yang Perlu Dipelajari

"Tanaman produktif yang ditanam diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang,” ujar Catur.

Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa penanaman pohon produktif ini juga berperan penting dalam upaya pengurangan lahan kritis, penyerapan karbon, dan mitigasi dampak perubahan iklim.

Ketua Kelompok Munduk Buluh, I Wayan Swastika, menyambut positif kolaborasi ini.

Baca Juga: Mendistribusikan Dokumen Sesuai dengan Jenisnya, Ini Cara yang Bisa Dilakukan

Ia mengungkapkan bahwa sebelum terbentuknya kelompok tani pada 2017, hutan di Desa Kutuh hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak karena keterbatasan izin pengelolaan.

“Sekarang, kami bisa menggarap hutan bersama Yayasan Ladang Sinergi dan BRI untuk menanam tanaman produktif. Harapannya, penghijauan ini bisa mendukung perekonomian kami,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X