ASPIRASIKU - Desa Nepo, Kecamatan Malusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, menyimpan potensi kekayaan alam yang melimpah.
Namun, potensi tersebut seringkali hanya dijual dalam bentuk mentah.
Melihat peluang untuk meningkatkan nilai tambah, Suparman, seorang pengusaha lokal, melahirkan inovasi berupa camilan khas bernama "Kacang Nepo" yang kini menjadi kebanggaan desa.
Kacang Nepo hadir dalam berbagai varian rasa seperti kacang crispy, kacang sembunyi dengan gula pasir, kacang disco, hingga kacang tempe.
Setiap varian menawarkan cita rasa gurih dan renyah, menjadikannya favorit di kalangan konsumen.
Awal Perjalanan Kacang Nepo
Suparman memulai usahanya pada tahun 2022 setelah menyadari potensi besar hasil bumi desa yang belum tergarap maksimal.
Baca Juga: Tips Keuangan untuk Gen Z, Cara Bijak Mengelola Gaji Sambut Libur Natal dan Tahun Baru 2025
"Saya melihat banyak hasil bumi di desa ini dijual mentah ke luar, sehingga tercetus ide untuk mengolahnya agar punya nilai tambah bagi masyarakat sekitar," ujar Suparman.
Berawal dari kemasan sederhana, produk ini mulai mendapatkan perhatian setelah mendapatkan dukungan dari BRI melalui program Desa BRILiaN pada tahun 2023.
Program ini memberikan pelatihan dalam pemasaran, kemasan, hingga penerapan teknologi digital, yang menjadi titik balik bagi pengembangan produk Kacang Nepo.
Baca Juga: BRI Dukung Pemberdayaan UMKM Petani Mangga di Bondowoso, Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Peran BRI dalam Mengembangkan UMKM Desa