ASPIRASIKU - Pelatihan Kopi Go Export yang digelar LPUMKM PW Muhammadiyah Lampung di Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI) mempertemukan buyer Arab Saudi dengan petani, pengepul dan pengusaha kopi di Lampung.
Hasilnya membuat harapan kopi dari petani di Lampung bisa go export semakin di depan mata.
Apalagi buyer dari Arab Saudi juga memberikan berbagai pilihan untuk metode pengiriman dan pembayaran yang bisa dikerjasamakan dalam eksport kopi.
Hal ini seperti yang disampaikan Buyer dari Arab Saudi, Sayyid Amir. Sayyid menegaskan siap menerima kopi dari Lampung.
Kesiapan Sayyid Amir dan para buyer lain dari Arab Saudi ini juga didukung Rektor UMPRI Arena Lestari yang menegaskan UMPRI siap jadi inkubator bisnis petani kopi di Lampung.
Usai pembukaan acara Pelatihan Kopi Go Export di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat UMPRI, Rektor UMPRI Arena Lestari siap melanjutkan program yang telah digagas LPUMKM PW Muhammadiyah Lampung.
Baca Juga: BRI Peduli Berdayakan Eks Pekerja Migran di Indramayu untuk Kembangkan Usaha dan Stabilitas Ekonomi
"Pada prinsipnya UMPRI memandang pelatihan kopi go export adalah sesuatu yang baik, kita akan mendampingi petani, pengepul sampai distributor atau pengusaha untuk mengembangkan kopi tidak hanya di Indonesia tapi juga internasional," kata Arena kepada Aspirasiku.
"Komitmen UMPRI supaya dengan inkubator bisnisnya menjadikan kopi yang spesial dari Provinsi Lampung," ujarnya.
Untuk itu, ditegaskan Arena, UMPRI siap melanjutkan kerjasama dan dukungan, apapun yang berkaitan dengan kopi.
Baca Juga: BRI Blokir 3.003 Rekening Terkait Judi Online, Bukti Komitmen dalam Mendukung Pemerintah
Arena juga mengimbau, petani, pengepul dan distributor kopi di Lampung untuk bisa terus berjuang dalam memperjuangkan harga kopi.
"Untuk petani, pengepul dan distributor terus berjuang memperjuangkan harga kopi yang baik tapi dengan usaha yang sebaik-baiknya, karena tanpa usaha yang sebaik-baiknya, maka tidak akan mungkin semua berjalan dengan sukses," tukasnya.