ASPIRASIKU - PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan keberlanjutan lingkungan dengan langkah-langkah proaktif yang diambilnya.
Salah satu langkah signifikan adalah partisipasinya dalam Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon yang diinisiasi oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa gerakan penanaman bibit pohon ini merupakan bagian dari upaya untuk menghijaukan Indonesia dan mendukung tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Poin 13 dan 15, yang berkaitan dengan penanganan perubahan iklim dan ekosistem daratan.
Pada acara tersebut, Pertamina telah membagikan sebanyak 8.621 bibit pohon di berbagai lokasi strategis, termasuk kawasan Thamrin-Sudirman Jakarta saat Car Free Day (CFD) pada tanggal 18 Februari lalu.
Selain itu, juga dilakukan penghijauan di kawasan Ancol dan lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuat Jakarta lebih hijau.
Dalam upaya menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam, Pertamina menjalin kolaborasi dengan influencer dan Komunitas Penggerak Lingkungan.
Baca Juga: 10 Ice Breaking Seru, Cocok Buat Refleksi Kehadiran dalam Kegiatan, Ada Pertanyaan dan Jawaban
"Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam program penanaman pohon sebagai tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) Pertamina," kata Fadjar.
"Kami berharap bibit pohon yang kami distribusikan dapat tumbuh subur dan secara berkelanjutan mengurangi emisi di Kota Jakarta," tambahnya.
Dian Hapsari Firasati, Manager Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina, menambahkan bahwa selain Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon, Pertamina juga memiliki program Hutan Pertamina.
Sampai saat ini, lebih dari enam juta pohon telah ditanam di Hutan Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan luas total mencapai 629 hektar, termasuk 433 hektar tanaman mangrove dan 196 hektar pohon daratan.
Program penanaman pohon ini tidak hanya berdampak pada pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi signifikan bagi 4.783 penerima manfaat.
