ASPIRASIKU - Bagaimana Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning?
Menjadi guru bukan hanya soal menyampaikan materi di kelas, tetapi juga tentang bagaimana seorang pendidik mampu memberikan pengalaman belajar yang bermakna.
Pertanyaan “bagaimana Anda selama ini menjadi guru?” dan “apakah Anda sudah memahami experiential learning?” patut direnungkan oleh setiap guru agar dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran.
Baca Juga: BeeMa Honey Buktikan Madu Lokal Bisa Mendunia, Berkat Dukungan BRI
Bagaimana Anda Selama Ini Menjadi Guru?
Selama ini, banyak guru menjalankan peran mereka dengan berbagai pendekatan.
Sebagian besar mungkin masih berfokus pada metode konvensional seperti ceramah, diskusi, dan penugasan tertulis.
Metode tersebut tentu memiliki kelebihan, tetapi sudahkah Anda mengevaluasi apakah metode tersebut mampu memfasilitasi kebutuhan belajar siswa di era saat ini?
Sebagai guru, penting untuk merefleksikan:
- Apakah Anda sudah memberikan ruang bagi siswa untuk aktif berpartisipasi?
- Apakah pembelajaran Anda hanya berpusat pada guru, ataukah sudah mulai berpusat pada siswa?
- Sejauh mana Anda melibatkan konteks nyata dalam materi yang diajarkan?
Baca Juga: Pemerintah Pusat Usut Dugaan Jual-Beli Kursi SPMB 2025 di Bandung
Jawaban dari pertanyaan ini dapat membantu guru menilai apakah sudah saatnya mengadopsi pendekatan experiential learning (pembelajaran berbasis pengalaman).
Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning?
Experiential learning adalah pendekatan belajar yang menekankan pengalaman langsung sebagai dasar pembelajaran.
Konsep ini dipopulerkan oleh David Kolb, yang menjelaskan bahwa pembelajaran akan lebih efektif ketika siswa mengalami sendiri, kemudian merefleksikan, memahami konsep, dan menguji dalam situasi nyata.