Berikut beberapa kemungkinan yang bisa terjadi:
1. Meningkatnya Penyalahgunaan Wewenang
Tanpa pedoman etika, para profesional bisa menggunakan kekuasaan atau keahlian mereka untuk kepentingan pribadi, melanggar hak orang lain, atau bahkan melakukan tindakan tidak bermoral dan ilegal.
Baca Juga: Dianggap Usir WNI ke Luar Negeri, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding Klarifikasi Pernyataannya
2. Menurunnya Kepercayaan Publik
Profesi seperti guru, dokter, hakim, atau jurnalis sangat bergantung pada kepercayaan masyarakat.
Tanpa panduan perilaku, pelanggaran dan ketidakkonsistenan etika bisa membuat publik kehilangan kepercayaan terhadap profesi tersebut.
3. Kualitas Pelayanan yang Tidak Konsisten
Tanpa standar etika, setiap individu bisa menafsirkan tugas dan tanggung jawab secara berbeda, menyebabkan ketidakkonsistenan dalam pelayanan, bahkan membahayakan pihak lain, terutama di profesi seperti medis, hukum, dan pendidikan.
Baca Juga: Pernyataan Menteri P2MI Soal Kerja ke Luar Negeri Tuai Polemik, Karding: Saya Bukan Menaker!
4. Konflik Kepentingan yang Tidak Terkendali
Tanpa aturan yang jelas, para profesional bisa terjebak dalam konflik kepentingan yang tidak disadari atau bahkan disengaja, sehingga keputusan yang diambil tidak lagi berdasarkan kepentingan umum.
5. Hilangnya Profesionalisme
Etika profesi menumbuhkan rasa tanggung jawab, integritas, dan dedikasi.
Tanpa itu, profesionalisme bisa menurun drastis, mengarah pada sikap tidak peduli, ceroboh, atau bahkan merugikan orang lain.