Bandung, ASPIRASIKU – Universitas Padjadjaran (Unpad) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia unggul melalui berbagai skema beasiswa untuk jenjang Magister (S-2) dan Doktor (S-3) pada tahun 2025.
Berbagai program beasiswa ditawarkan, baik dari pemerintah pusat maupun pendanaan internal kampus.
Beasiswa nasional mencakup Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dan Program Doktor untuk Dosen Indonesia (PDDI), sementara dari internal Unpad terdapat Beasiswa Program Doktoral Padjadjaran (BPDP) dan Beasiswa Unggulan Pascasarjana Padjadjaran (BUPP).
Baca Juga: Inilah 10 Prodi Unpad dengan Keketatan Tertinggi di SNBT 2025, Yuk Ditinjau!
“Melalui beasiswa yang ada menunjukkan bahwa Unpad berperan dalam menyediakan pendidikan yang bisa memberikan impact bagi masyarakat. Semakin banyak lulusan S-2 dan S-3, maka semakin besar kontribusi yang bisa Unpad berikan bagi penyelesaian masalah di masyarakat,” ujar Direktur Akademik Unpad, Prof. Dr. apt. Aliya Nur Hasanah, M.Si., dilansir dari Media Unpad.
Kuota Ditentukan Pemerintah
Prof. Aliya menjelaskan bahwa kuota penerimaan ditentukan oleh pemerintah.
Untuk Beasiswa PMDSU, kuota menyesuaikan dengan jumlah promotor yang memenuhi syarat, yang tahun ini tersedia tujuh orang promotor.
Baca Juga: BPBD DKI Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Potensi Banjir Rob 21–29 Juni 2025
Sedangkan kuota PDDI ditetapkan langsung oleh pemerintah tanpa terikat jumlah promotor.
Pendaftar PMDSU hanya dapat memilih promotor yang telah ditentukan, sedangkan pada PDDI peserta memilih program studi tanpa memilih promotor.
Proses pendaftaran dilakukan melalui laman SMUP untuk memperoleh Letter of Acceptance (LoA), yang menjadi syarat administratif pendaftaran beasiswa.
“LoA hanya sebagai salah satu persyaratan saja, dan Unpad bukan sebagai penentu siapa yang akan diterima. Khusus dalam Beasiswa PMDSU, terdapat proses wawancara oleh promotor,” jelas Prof. Aliya.
Baca Juga: BRI Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2 Lewat BRI Fellowship Journalism 2025