ASPIRASIKU – Kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, yang mengirimkan siswa bermasalah ke barak Tentara Nasional Indonesia (TNI) tengah menjadi perbincangan hangat di tengah publik.
Sejumlah siswa nakal telah mulai mengikuti pembinaan di Barak TNI Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Langkah tersebut diambil sebagai upaya penguatan pendidikan karakter sekaligus meningkatkan kedisiplinan siswa, terutama agar mereka terlepas dari kecanduan gawai dan game online.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, turut meninjau langsung kegiatan para siswa di Barak TNI, Rabu (14/5/2025).
Dalam kunjungannya, Meutya menyatakan dukungannya terhadap program yang diinisiasi Pemprov Jabar tersebut.
"Banyak dari anak-anak ini yang kecanduan gawai, gim, dan kehilangan konsentrasi di ruang digital. Ini jadi perhatian kami," ujar Meutya saat menyapa para siswa.
Menurutnya, pendekatan pendidikan karakter berbasis kedisiplinan seperti yang diterapkan di Purwakarta bisa menjadi model nasional jika terbukti efektif dalam mengurangi kecanduan digital di kalangan pelajar.
"Kalau memang baik, bisa menjadi model nasional, tidak ada salahnya kita scale-up (naik tingkat)," tegasnya.
Meutya menambahkan, program yang dijalankan Pemprov Jabar ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.
Jawa Barat pun dijadikan sebagai proyek percontohan karena program tersebut juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional.
"Dengan adanya kolaborasi ini, kami harapkan bisa memperkuat karakter dan disiplin siswa, khususnya menghadapi tantangan ruang digital yang makin kompleks," pungkasnya.***