Hasil Penelitian Ungkap Tantangan Kebijakan dan Penyelundupan Benih Lobster di Indonesia

photo author
- Senin, 28 April 2025 | 10:00 WIB
Hasil Penelitian Benih Lobster (Orazio Foti dari Pixabay)
Hasil Penelitian Benih Lobster (Orazio Foti dari Pixabay)

Baca Juga: Cara Menyusun Jadwal Bermain Anak di Hari Minggu agar Lebih Produktif, Bisa Kurangi Ketergantungan Gadget!

Tim peneliti melakukan wawancara mendalam dengan nelayan, pengepul, dan eksportir, serta menganalisis data putusan pengadilan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelundupan benih lobster marak terjadi selama kebijakan pelarangan ekspor diberlakukan.

Para pelaku memanfaatkan celah hukum dan lemahnya pengawasan, bahkan dalam beberapa kasus, benih lobster diselundupkan melalui koper penumpang pesawat dengan cara yang sangat cerdik.

Prof. Suadi, Guru Besar Ilmu Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian UGM, yang juga menjadi salah satu peneliti, menekankan bahwa kebijakan pelarangan tanpa strategi pendukung akan memperburuk masalah.

Baca Juga: Didu Kembali Ngebut di Bandung! 'Gober Parijs Van Java' Siap Tayang Perdana di RCTI Sore Hari Ini

"Pemerintah harus hadir sebagai fasilitator, bukan hanya pengawas. Nelayan perlu diberi dukungan untuk beralih dari praktik tangkap ke budidaya berkelanjutan, termasuk edukasi, pendampingan teknis, dan insentif ekonomi," jelasnya.

Fakta menunjukkan bahwa saat kebijakan ekspor dibuka terbatas pada 2020, jumlah kasus penyelundupan menurun drastis.

Hal ini menunjukkan bahwa pelonggaran regulasi dengan pengawasan yang ketat bisa menjadi langkah efektif untuk menekan praktik ilegal.

Penelitian ini juga menyoroti bahwa nelayan sering kali terjepit antara kebijakan yang tidak konsisten dan kebutuhan ekonomi mereka.

Baca Juga: Gober Parijs Van Java: Kisah Pengemudi Ojek Online Tentang Semangat, Harapan, dan Persahabatan

Dalam sistem patron-klien yang ada di komunitas pesisir, nelayan sering kali hanya menjadi pengumpul tanpa kuasa menentukan harga, sementara pengepul dan eksportir memainkan peran dominan dalam rantai nilai.

Hal ini menghambat upaya pemberdayaan ekonomi nelayan, meskipun komoditas yang mereka hasilkan bernilai tinggi di pasar global.

Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah pentingnya pendekatan partisipatif dalam kebijakan pengelolaan lobster.

Keterlibatan aktor lokal sebagai subjek aktif, bukan objek, serta peningkatan kapasitas nelayan dan pelaku budidaya, merupakan langkah-langkah penting dalam menciptakan sistem pengelolaan benih lobster yang berkelanjutan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Sumber: ugm.ac.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X