3. Perencanaan Pembelajaran yang Terbalik (Backward Design):
Konsep desain pembelajaran yang terbalik menyoroti pentingnya merancang pembelajaran dengan memulai dari tujuan pembelajaran dan asesmen, bukan hanya dari aktivitas pembelajaran.
Dengan cara ini, semua elemen pembelajaran dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan.
4. Keterkaitan yang Erat antara Pembelajaran dan Penilaian:
Penilaian dianggap sebagai alat untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai.
Baca Juga: Jang Nara Ungkapkan Wajah Suaminya untuk Pertama Kalinya di Televisi
Oleh karena itu, penilaian dan aktivitas pembelajaran dirancang secara terintegrasi dan saling mendukung.
5. Fleksibilitas dalam Asesmen:
UbD mengajarkan fleksibilitas dalam penggunaan berbagai jenis asesmen.
Guru dapat memilih asesmen yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mengukur pemahaman siswa dengan cara yang paling efektif.
Baca Juga: Kisah Cinta Jang Nara: Akui Naksir Duluan ke Suami
6. Pentingnya Umpan Balik Kontinu:
Pentingnya memberikan umpan balik yang kontinu dan konstruktif untuk membimbing siswa menuju pemahaman yang lebih baik dan untuk memperbaiki perencanaan pembelajaran di masa depan.
7. Keterkaitan dengan Kehidupan Nyata:
Pembelajaran dan asesmen dirancang agar relevan dengan kehidupan nyata siswa.