3. Pengasapan (Fumigasi):
Penggunaan gas untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada bahan nabati.
Salah satu contohnya adalah penggunaan gas etilen untuk merangsang pematangan buah.
4. Pemanasan (Pengawetan Panas):
Metode seperti pengalengan (canning) atau pengawetan dengan pemanasan lainnya untuk membunuh mikroorganisme dan inaktivasi enzim.
Baca Juga: Contoh Deskripsi Catatan Proses dalam Rapor Projek Murid, Guru Bisa Pelajari di Sini
5. Pengasaman (Pickle):
Penggunaan larutan asam (misalnya, cuka) untuk mengawetkan dan memberikan rasa khas pada bahan nabati.
6. Penggunaan Bahan Pengawet Alami:
Penggunaan bahanbahan alami seperti gula, garam, cuka, atau rempahrempah yang memiliki sifat pengawet untuk menjaga kualitas dan kesegaran bahan nabati.
7. Pengemasan Aseptik:
Proses pengemasan yang dilakukan dalam kondisi steril untuk mencegah kontaminasi dan menjaga kualitas produk.
Baca Juga: Begini Cara Bikin Siomay Ayam Rumahan yang Mudah dan Rasanya Enak, Ternyata Simpel!
Pengawetan bahan nabati sangat penting dalam industri pangan untuk memperpanjang umur simpan dan ketersediaan bahan nabati di luar musim panen.
Selain itu, metode pengawetan yang tepat juga membantu mengurangi pemborosan pangan dengan mempertahankan nilai gizi dan kualitas produk.***