ASPIRASIKU - Mobil dengan transmisi matic saat ini menjadi satu jenis mobil yang banyak diminati Masyarakat Indonesia.
Hal itu lantaran transmisinya yang otomatis dan pengemudi tidak perlu repot melakukan perpindahan gigi. Hal ini sangat memudahkan sopir, terutama di jalanan yang macet.
Selama perjalanan, pengemudi tidak perlu menginjak pedal kopling dan memindahkan tuas transmisi karena semua sudah otomatis.
Namun kemudahan pengoperasian mobil matic juga sering membuat pemiliknya sepele dan terlena. Terutama dalam hal perawatan.
Padahal pada mobil jenis matic terdapat beberapa part yang rawan dan harus menjadi perhatian serius buat si pemilik.
Mobil otomatis (matic) dapat mengalami berbagai jenis kerusakan, seperti halnya mobil dengan transmisi manual.
Baca Juga: TERLARIS se-Asean, Ini Jumlah Mobil Terjual di Indonesia dari Tahun 2022 dan 2023
Beberapa penyebab umum kerusakan pada mobil matic termasuk:
1. Kerusakan pada Torque Converter: Torque converter adalah komponen penting dalam sistem transmisi otomatis yang menghubungkan mesin dengan transmisi.
Kerusakan pada torque converter dapat menyebabkan masalah seperti kebocoran fluida transmisi, gesekan berlebih, atau kegagalan operasi.
2. Kerusakan pada Kopling Otomatis: Sistem kopling otomatis dalam mobil matic mengontrol pergantian gigi secara otomatis.
Jika ada masalah dengan kopling otomatis, mobil dapat mengalami sulit berakselerasi, gigi tidak dapat berpindah, atau bahkan mobil mogok.
3. Kerusakan pada Solenoid: Solenoid adalah perangkat elektronik dalam transmisi otomatis yang mengatur aliran fluida transmisi untuk memindahkan gigi.
Jika solenoid mengalami masalah, dapat menyebabkan masalah dalam penggantian gigi.
Baca Juga: Motor Listrik Mudah Terbakar? Ini 7 Fakta yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Memutuskan Membeli