ASPIRASIKU - Perkara pengaturan toa masjid masih menjadi isu hangat di masyarakat. Baru-baru ini Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyinggung kembali persoalan tersebut.
Menag Yaqut membandingkan pengaturan toa masjid di Indonesia dengan negara Arab Saudi. Menurutnya urusan pengeras suara masjid di sana juga diatur dalam ketentuannya.
Oleh karena itu Menag Yaqut menyebut orang-orang yang meributkan persoalan aturan toa masjid yang belakangan menjadi polemik dikarenakan kurang piknik.
Baca Juga: Contoh Puisi Ramadhan 2022 Singkat yang Bisa Haru
"Ternyata di Saudi itu sama dengan di Indonesia, urusan toa pun diatur. Jadi kalau orang ribut urusan toa, berarti kurang piknik," ujarnya, Rabu, 30 Maret 2022.
Tidak sampai disitu, Menag Yaqut bahkan mendoakan orang-orang yang meributkan terkait aturan toa dapat segera melaksanakan piknik. Seperti misalnya melaksanakan umrah, agar tahu bahwa Arab Saudi pun mengatur hal itu.
"Jadi yang ribut-ribut itu kita doakan bisa piknik setidaknya umrah lah nanti di Saudi supaya tahu bahwa toa itu juga diatur di Saudi sana, bukan hanya di Indonesia," terangnya.
Baca Juga: Resmi Berdiri, Kepengurusan SMSI Bandar Lampung Dilantik
Namun dalam siaran di Kanal Youtube Gerakan Pemuda Ansor tersebut Menag Yaqut mengakhiri pembahasan tersebut. Dikhawatirkan hal ini kembali menjadi isu panas.
"Ini masih mau ribut lagi soal toa gak kira-kira? Kalau saya teruskan ribut lagi nih pasti," kata dia.
Perkara aturan toa masjid ini memang sempat memanas beberapa waktu lalu. Terlebih, perbandingan suara masjid yang disebutkan Menag Yaqut dinilai tak elok bagi masyarakat.
Hal demikian juga disampaikan Ulama, Ustadz Abdul Somad. Dimana menurutnya, perumpamaan itu adalah keliru.
Baca Juga: Hyunbin dan Yejin Langsungkan Pernikahan, Tagar CLOY Episode 17 Trending di Twitter
"Bagaimana mungkin orang bisa salah, keliru, mengumpamakan, sebuah hal yang sangat kotor, hina, anak kecil pun tahu dengan yang maha agung, luhur," kata UAS seperti dikutip Aspirasiku dari Youtube Karni Ilyas Club, 31 Maret 2022.
Menurut UAS, hal seperti itu hanya ada dua kemungkinan. Pertama untuk menutupi sesuatu yang lain. Kemudian kedua, dikarenakan masyarakat yang sedang sensitif.