“Terpukul, kenapa rumah saya tidak ada lagi,” ujar seorang anak.
Baca Juga: VIRAL! Bukan Sekadar Ambil Rapor, Peran Ayah Kini Jadi Sorotan Publik
“Sakit hati, karena rumah-rumah orang sudah tidak ada lagi,” timpal anak lainnya.
Namun, di tengah keterbatasan dan duka, muncul ketegaran yang menggetarkan hati.
Saat ditanya mengenai harapan atau permintaan mereka, anak-anak ini tidak meminta mainan atau hiburan untuk mengalihkan kesedihan.
Justru, mereka mengungkapkan keinginan yang sarat makna spiritual.
Baca Juga: Danantara Indonesia–BP BUMN Turunkan Ribuan Relawan untuk Pemulihan Bencana di Sumatera
“Al-Qur’an, aku enggak minta mainan, mau ngaji,” ucap seorang bocah dengan polos namun penuh keyakinan.
Ungkapan sederhana itu menjadi cermin ketabahan anak-anak korban banjir Aceh, yang di tengah kehilangan dan ketidakpastian, tetap mencari kekuatan dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.***