ASPIRASIKU - Kesedihan mendalam menyelimuti warga Desa Juara, Kecamatan Sekarak, Kabupaten Aceh Tamiang, pascabanjir yang menerjang wilayah tersebut.
Di antara puing-puing kehancuran, kisah pilu seorang pria menjadi potret nyata dampak banjir terhadap kehidupan warga di pelosok Aceh.
Dalam sebuah video yang diunggah akun TikTok @13u_d4hl4n pada Selasa, 16 Desember 2025, pria tersebut tampak tak kuasa menahan tangis saat menceritakan nasib keluarganya.
Air bah telah meluluhlantakkan kebun yang selama ini menjadi satu-satunya tumpuan hidup mereka.
Sambil terisak di hadapan kamera, ia berusaha tegar menerima kenyataan pahit yang harus dihadapinya.
“Mau bilang apa, Tuhan berkata begini, kami terima, kebun saya juga habis enggak ada lagi,” ucapnya dengan suara bergetar.
Hilangnya kebun tak sekadar berarti lenyapnya harta benda, tetapi juga sirnanya harapan untuk masa depan keluarga, terutama pendidikan anak-anaknya.
Dengan wajah penuh kecemasan, ia mengaku kebingungan memikirkan biaya sekolah sang buah hati di tengah kondisi ekonomi yang kini terpuruk.
Baca Juga: Apakah Ini Waktu yang Tepat untuk Membeli Bitcoin? Analisis Ahli dan Prospek Harga
“Untuk ke depannya untuk bayar sekolah anak saya sudah tak sanggup lagi,” tuturnya lirih.
Tanpa penghasilan dan tabungan yang tersisa, pria tersebut kini hanya bisa menggantungkan harapan pada uluran tangan para relawan dan dermawan yang datang membantu korban banjir.
Dengan penuh harap, ia memohon agar keluarganya tidak dibiarkan berjuang sendiri.
“Kami mohon para relawan, bantu kami,” katanya.
