ASPIRASIKU - Di tengah peristiwa banjir yang melanda Aceh Tamiang, Aceh, potret kemanusiaan yang menyayat hati mencuat ke ruang publik.
Seorang ibu membagikan kisah perjuangan keluarganya yang harus bertahan hidup di tengah keterbatasan akses pangan layak, terutama bagi anak-anak mereka yang masih balita.
Melalui unggahan di akun TikTok pribadinya, @rindumajalina, yang dikutip pada Sabtu, 20 Desember 2025, warga terdampak banjir tersebut mengungkap kenyataan pahit yang harus ia jalani selama lebih dari sepekan terisolasi genangan air.
Dalam kondisi darurat itu, stok makanan bergizi semakin menipis dan sulit diperoleh.
Baca Juga: BRI Turun Langsung ke Sumatera, Ribuan Relawan Dikerahkan untuk Pulihkan Daerah Bencana
Demi mengganjal perut anak-anaknya, sang ibu terpaksa memberikan asupan pangan yang jauh dari kata ideal untuk usia pertumbuhan.
Salah satu kisah yang paling menyentuh adalah kondisi bayi berusia 10 bulan yang terpaksa mengonsumsi mi instan selama 11 hari berturut-turut.
“Bayi 10 bulan makan mi instan selama 11 hari,” tulis akun @rindumajalina dalam keterangan videonya.
Bagi sebagian orang, mi instan mungkin hanya makanan selingan.
Baca Juga: Singkat, Padat, dan Jelas! Inilah 5 Prinsip Harga Diri dalam Pendidikan
Namun, bagi warga yang terisolasi akibat banjir di Aceh Tamiang, makanan tersebut menjadi satu-satunya penyambung hidup yang tersedia.
Tidak ada pilihan lain bagi sang ibu selain memberikan apa yang ada agar anak-anaknya tidak kelaparan.
Di balik unggahan tersebut, tersirat kekhawatiran mendalam terkait dampak kesehatan yang mungkin dialami sang buah hati akibat pola makan darurat ini.
Hingga kini, warga terdampak banjir masih menunggu air benar-benar surut serta bantuan pangan bergizi, khususnya untuk bayi dan balita, dapat tersalurkan secara merata.