ASPIRASIKU - Bencana banjir yang melanda Aceh Tamiang tak hanya merenggut harta benda warga, tetapi juga membatasi akses terhadap makanan sehari-hari para pengungsi.
Di tengah keterbatasan logistik di posko pengungsian, sebuah momen sederhana namun penuh haru terekam dari kawasan Kota Lintang Bawah.
Kebahagiaan itu datang dari sepiring Nasi Padang. Bagi seorang wanita pengungsi, hidangan khas Minang tersebut menjadi penawar rindu setelah dua pekan bertahan di pengungsian dengan makanan seadanya.
Kisah haru itu dibagikan akun Instagram @reziguci pada Jumat, 12 Desember 2025.
Baca Juga: 'Besok Bawa Baju untuk Aku Satu Ya': Ketegaran Bocah Pengungsi Banjir Aceh yang Menggetarkan Hati
Dalam unggahan tersebut, terlihat seorang wanita pengungsi menyantap Nasi Padang dengan wajah sumringah, seolah sejenak melupakan duka dan kelelahan akibat bencana.
“Dua minggu aku enggak kena nasi padang bang,” ujarnya polos, menggambarkan betapa sederhana hal yang kini terasa begitu berharga.
Ia mengaku, momen bisa kembali menikmati Nasi Padang terasa seperti perayaan besar di tengah situasi sulit.
“Macam hari raya aku bang, macam dapat baju baru,” katanya dengan mata berbinar.
Baca Juga: Motif Ekonomi Terungkap di Balik Penipuan WO By Ayu Puspita, Kerugian Tembus Rp11,5 Miliar
Selama dua minggu berada di pengungsian, wanita tersebut mengungkapkan bahwa dirinya dan pengungsi lain lebih sering mengonsumsi makanan instan yang tersedia di posko.
“Biasanya makan mi,” pungkasnya.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa bagi para korban bencana, perhatian terhadap hal-hal kecil dapat memberikan dampak psikologis yang besar.
Sepiring Nasi Padang bukan sekadar makanan, melainkan simbol kenormalan, kenyamanan, dan harapan yang kembali hadir di tengah situasi darurat.***