ASPIRASIKU - Wali Kota Medan, Rico Waas, resmi menetapkan Kota Medan berstatus tanggap darurat bencana banjir pada Sabtu, 29 November 2025.
Keputusan ini diambil setelah banjir melanda sejak Rabu, 26 November 2025 dan terus meluas hingga berdampak pada hampir seluruh wilayah kota.
Berdasarkan data BPBD Medan, 19 dari 21 kecamatan terdampak banjir, mencakup 128 lingkungan, 11 titik pengungsian, serta 7.402 rumah yang terendam.
Status tanggap darurat berlaku selama 14 hari hingga 11 Desember 2025, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Medan Nomor 188.44/15.K.
“Menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Alam berupa Banjir di wilayah Kota Medan selama 14 hari,” demikian isi keputusan tersebut.
1.829 Warga Mengungsi, Evakuasi Massal Masih Berlangsung
Pusdalops PB Kota Medan mencatat 1.829 warga kini mengungsi di 11 titik penampungan yang tersebar di lokasi-lokasi strategis.
Tim penyelamat juga tengah mengevakuasi 645 warga yang terjebak banjir di 28 kelurahan dan 128 lingkungan.
Wilayah terdampak tersebar di 11 kecamatan, di antaranya Medan Johor, Medan Selayang, Medan Maimun, Medan Baru, Medan Sunggal, Medan Polonia, Medan Petisah, Medan Helvetia, Medan Labuhan, dan Medan Marelan.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Prioritaskan Gelar Perkara Khusus dalam Kasus Dugaan Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Banjir kali ini disebut sebagai salah satu yang paling meluas dalam beberapa tahun terakhir, memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka.
Diterpa Isu Kelangkaan BBM, Wali Kota: “Masyarakat Jangan Panik”
Di tengah upaya penanganan banjir, warga Medan sempat dihantui isu kelangkaan BBM.
