Dukung Danantara, Tapi Harus Transparan
Terkait pembentukan Danantara, badan investasi baru BUMN, Firnando menyatakan dukungannya dengan catatan.
“Danantara bisa memperkuat investasi negara, asal tidak jadi birokrasi baru atau ‘kantong politik’. DPR akan mengawasi betul arah investasinya agar tetap sejalan dengan kepentingan nasional,” kata dia.
Baca Juga: BELUM JERA, Ammar Zoni Diduga Kendalikan Peredaran Narkoba dari Dalam Rutan Salemba
Waspadai Banjir Impor Murah
Firnando juga mengingatkan bahaya banjir impor murah dari Tiongkok dan Thailand yang mengancam industri nasional seperti baja, semen, dan tekstil.
“Harga produk impor bisa jauh di bawah biaya produksi dalam negeri. Kalau impor terus dibiarkan dengan bea masuk 0%, industri kita bisa habis,” ujarnya.
Ia menilai perlindungan terhadap industri strategis bukan sikap anti-pasar bebas, melainkan bentuk “proteksi pintar”.
“Kalau industri dasar kita mati, kedaulatan ekonomi juga mati,” tegasnya.
Evaluasi Satgas Impor Ilegal dan Arah Ekonomi Nasional
Meski pemerintah telah membentuk Satgas lintas lembaga untuk memberantas impor ilegal, Firnando menilai langkah tersebut belum efektif.
“Praktik penyelundupan masih seperti jerawat — diberantas di satu titik, muncul di titik lain,” ujarnya.
Ia mendorong pengawasan lebih ketat di wilayah kepulauan dan koordinasi langsung di bawah Kemenko Perekonomian dan Presiden.
Baca Juga: Wacana Pemutihan BPJS Kesehatan 2025: Cek Syarat, Payung Hukum, dan Sikap BPJS