Demo Buruh di DPR Diwarnai Kehadiran Mahasiswa dan Pelajar, Said Iqbal Ingatkan Jangan Buat Framing Buruk

photo author
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 18:00 WIB
Ketua Umum Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI), Said Iqbal soroti mahasiswa dan pelajar di demo buruh, 28 Agustus 2025. ( Instagram/saidiqbalorange)
Ketua Umum Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI), Said Iqbal soroti mahasiswa dan pelajar di demo buruh, 28 Agustus 2025. ( Instagram/saidiqbalorange)

Jakarta, ASPIRASIKU – Aksi unjuk rasa buruh di depan Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025), turut diikuti oleh mahasiswa dan pelajar.

Kehadiran mereka mendapat perhatian khusus dari Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal.

Iqbal menegaskan agar tidak ada pihak yang membuat framing negatif terhadap mahasiswa yang bergabung dalam aksi buruh tersebut.

“Saya rasa mahasiswa emang mau ngapain? Orang mahasiswa baik kok. Kita bisa sekarang ini kan karena mahasiswa, Anda bisa bebas karena mahasiswa,” kata Iqbal di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

Baca Juga: IPK 4.00 di Usia 21 Tahun, Ini Kisah Perjuangan Stephani Gabriella dari Sumbawa Raih Sarjana Hukum UGM

Menurutnya, mahasiswa adalah bagian dari gerakan moral yang memiliki peran penting dalam sejarah bangsa.

“Terima kasih sama mahasiswa. Jadi jangan di-framing mahasiswa itu akan melakukan kekerasan, tidak. Mahasiswa itu gerakan moral, buruh adalah gerakan ekonomi, kita akan bergabung bersama,” ujarnya.

Selain mahasiswa, aksi juga diikuti sekitar 120 pelajar dari STM dan SMA. Iqbal meminta kehadiran mereka tidak dianggap ancaman, melainkan harus diakomodasi.

“Siswa sekolah itu memang belum ada organisasinya, mereka ingin menyampaikan aspirasi dengan caranya. Mereka jangan dipancing untuk berbuat di luar apa yang kita kehendaki, mereka generasi bangsa kok,” tuturnya.

Baca Juga: Gen Z Hadapi Tantangan Masuk Dunia Kerja, Onboarding Jadi Penentu

Iqbal menambahkan, aparat sebaiknya menghadapi mahasiswa dan pelajar dengan pendekatan persuasif.

“Biasa saja lah, menghadapi mahasiswa, menghadapi pelajar, menghadapi STM, jangan berlebihan, jangan dilarang. Anak muda makin dilarang, makin ditantang,” kata Iqbal.

Ia juga mengimbau mahasiswa dan pelajar yang terlibat aksi untuk tetap menjaga ketertiban.

“Mereka sadar nasib mereka setelah sekolah mau diapakan, tapi kami imbau tetap damai, tetap anti kekerasan,” tandasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X