ASPIRASIKU - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa proyek tanggul laut raksasa di Pantai Utara Jawa (Giant Sea Wall Pantura) bukan lagi sekadar wacana, melainkan akan segera dimulai.
Hal ini disampaikan dalam pidatonya saat menutup Konferensi Internasional Infrastruktur di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (12/6).
“Saya ingin garis bawahi salah satu proyek infrastruktur yang sangat strategis, yang sangat vital bagi kita, merupakan suatu mega proyek tapi harus kita laksanakan, yaitu giant sea wall, tanggul laut Pantai Utara Jawa,” ujar Presiden Prabowo.
Baca Juga: Heboh di Medsos, Pesawat Air India Jatuh di Ahmedabad: 242 Penumpang, Tidak Ada WNI
Proyek ini telah berada dalam perencanaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sejak tahun 1995, namun baru kini direalisasikan.
“Bayangkan, sejak tahun 1995. Thirty years ago. Tapi kita tidak berkecil hati, sekarang tidak ada lagi penundaan. Sudah tidak perlu banyak bicara, kita akan kerjakan itu segera,” tegasnya.
Melindungi Pesisir dari Ancaman Rob dan Perubahan Iklim
Tanggul laut ini dirancang untuk melindungi masyarakat di wilayah pesisir utara Jawa yang selama ini terdampak banjir rob, penurunan muka tanah, serta kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim.
Baca Juga: Kabar Baik! WNI Kini Bebas Visa Transit 10 Hari di China
Proyek tersebut diproyeksikan membentang sepanjang 500 kilometer dari Banten hingga Gresik, dengan estimasi biaya sebesar USD 80 miliar dan waktu pengerjaan mencapai 15–20 tahun.
“Perkiraan waktu pengerjaan untuk Teluk Jakarta saja 8 sampai 10 tahun. Kalau sampai ke Gresik, mungkin membutuhkan waktu 15 sampai 20 tahun,” ungkap Prabowo.
Fokus Awal: Jakarta dan Semarang
Presiden menegaskan bahwa pengerjaan akan dimulai dari wilayah paling terdampak, seperti Jakarta dan Semarang.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja Bagi Penyandang Disabilitas, Ini Kualifikasinya