“Apabila sebuah perusahaan telah mendapatkan purchasing order untuk makan bergizi gratis, dia seharusnya bisa mendapatkan kredit untuk bisa modal kerja maupun dari sisi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan itu,” ungkapnya.
Target Besar dan Percepatan Program
BGN sebelumnya mengalokasikan Rp71 triliun untuk MBG hingga akhir tahun 2025 dengan target penerima manfaat sebanyak 15 juta orang.
Baca Juga: BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Resmi Dibuka, Dukung UMKM Go Global dan Perkuat Ekonomi Inklusif
Namun, Presiden Prabowo menginstruksikan percepatan program agar dapat menjangkau 89 juta penerima manfaat.
Menanggapi arahan tersebut, Kepala BGN Dadan Hindayana menyebutkan bahwa tambahan dana Rp100 triliun diperlukan untuk memenuhi target tersebut.
“Tapi karena Pak Presiden ingin melakukan percepatan, ‘Kalau mulai September, berapa dana yang dibutuhkan?’ Kami jawab, ‘Tambahan Rp100 Triliun,’” kata Dadan saat bertemu media di Hotel Bidakara Jakarta pada Sabtu, 25 Januari 2025.
BGN juga memastikan bahwa program MBG dijalankan dengan melibatkan pelaku usaha rakyat, seperti UMKM, koperasi, serta petani lokal.
Baca Juga: Prediksi Rata-rata Nilai Raport Supaya Bisa Lolos SNBP UNSULBAR tahun 2025! Cek Selengkapnya
Pelaku usaha yang ingin menjadi mitra MBG harus memenuhi sejumlah persyaratan, termasuk bergerak di sektor makanan bergizi, menggunakan bahan pangan lokal, serta memiliki legalitas usaha seperti KTP, NPWP, dan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Dengan pendekatan ini, MBG diharapkan tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga memperkuat ekonomi berbasis rakyat serta mendukung kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.***
