ASPIRASIKU - MUI telah menetapkan awal bulan Dzulhijjah 1443 H jatuh pada tanggal 1 Juli 2022. Artinya penetapan 10 Dzulhijjah atau hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Juli 2022.
Pada hari raya Idul Adha umumnya umat muslim akan berqurban sebagaimana yang telah dianjurkan dalam Al-Qur'an.
Momen Idul Adha ini bersamaan dengan saat melempar jumroh oleh para jamaah haji di Baitullah. Tahun ini Indonesia telah membuka kembali keberangkatan haji setelah tertunda pandemi.
Baca Juga: Resep Daging Sapi Lada Hitam untuk Idul Adha 1443 H, Keluarga Dijamin Suka!
Berbicara soal haji, terdapat anjuran untuk berziarah ke Makam Nabi, sahabat, syuhada maupun aulia karena Rasulullah telah menjanjikan syafaat untuk yang berziarah ke makam Nabi.
Berikut khutbah Jumat tentang keutamaan ziarah ke makam Nabi ketika berhaji yang disusun oleh Dr. Rustam Ibrahim dilansir Aspirasiku dari laman NU Online.
Khutbah I
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Alhamdulillah di bulan ini banyak saudara kita sesama Muslim yang pergi melaksanakan ibadah haji ke Baitullah. Rasanya kurang sempurna, jika jamaah haji tidak berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Sebagai bekal dalam ziarah ke makam Nabi, sahabat, syuhada, dan auliya, perlu dikemukakan beberapa dalil yang terkait dengan hukum ziarah kubur.
Baca Juga: Ikatan Cinta 1 Juli 2022: Gawat! Ricky Ternyata Incar Sosok Ini, Elsa Panik, Mama Rosa Syok Berat...
Imam An-Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar halaman 170 menjelaskan bahwa sebaiknya orang yang berangkat ibadah haji berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW. Berziarah ke Makam Nabi merupakan ibadah terbaik, perjalanan paling menguntungkan, dan harapan yang paling utama. Bagaimana tidak, Nabi Muhammad SAW telah menjanjikan bagi orang mu’min yang berziarah kubur di makam Beliau, wajib mendapatkan syafa’at Nabi Muhammad SAW.
Terdapat sebuah kisah yang dikutip dari Syekh Utbiy, ia menjelaskan bahwa ia pernah berziarah dengan duduk di samping Makam Nabi Muhammad SAW. Kemudian muncul seorang a’rabi, ia mengatakan: Assalamu’alaika Ya Rasulallah. Saya mendengar Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa’ ayat 64:
وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَحِيمًا