ASPIRASIKU – Berikut ini teks khutbah jumat tentang 4 amalan menghindari siksa kubur. Siksa kubur adalah hal yang akan di alami seseorang sebagai bentuk hukuman dari Allah SWT.
Pada naskah khutbah jumat ini meceritakan amalan yang merujuk pada hadits HR ath Thabarani mengenai agarmenghindari dari siksa kubur.
Siksa kubur adalah hal yang ditakuti setiap muslim karena di alam kubur nantinya kita akan di tes dengan pertanyaan ketauhidan yang menentukan kita orang beriman atau bukan.
Baca Juga: Kumpulan 25 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila untuk Peringatan 1 Juni 2022
Siksa kubur merupakan balasan ketika umat islam melakukan perbuatan dosa yang dilarang semasa hidupnya.
Siksa kubur merupakan balasan yang Allah berikan jauh sebelum kepada hari perhitungan amal ibadah dan hari pembalasan.
Siksa kubur biasanya menimpah orang-orang yang melakukan perbuatan dzalim atau yang dilarang serta orang-orang yang tidak mau menjalankan perintah Allah SWT.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Kaget Masuk Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2022: Kayak Mimpi
Berikut ini teks khutbah mengenai 4 amalan menghindari siksa kubur, yaitu Bersyukur, Sabar, Meminta Maaf, dan Memaafkan.
Khutbah I
الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ (الشورى: ٤
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Oleh karena itu, khatib mengawali khutbah yang singkat ini dengan wasiat takwa. Marilah kita semua selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segenap larangan.