ASPIRASIKU – Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu hari besar bagi umat Islam, terutama di Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
Dalam merayakan Idul Fitri, bangsa Indonesia memilki budaya tersendiri, yakni silaturahmi ke saudara serta bermaaf-maafan.
Momentum Idul Fitri dengan budaya ini identik dengan “mudik lebaran”.
Mudik lebaran ialah kegiatan pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga di rumah.
Bagi orang-orang yang merantau karena belajar maupun bekerja, biasanya jarak rumah di kampung halaman dengan tempat rantaunya cukup jauh.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Drama Korea yang Tayang Bulan Mei 2022, Ada Comebak So Ji Sub Hingga Seo Ye ji
Oleh karena itu, perjalanan mudik memakan waktu yang cukup lama hingga berjam-jam. Tak jarang waktu perjalanan ini sampai melewati dua waktu sholat fardhu.
Lantas apakah jika mudik boleh menjamak sholat?
Jamak sholat adalah mengumpulkan dua sholat fardhu dalam satu waktu. Sholat yang dapat dikumpulkan ini adalah Dzuhur dengan Ashar dan Maghrib dengan Isya’.
Jamak merupakan salah satu rukhshah (keringanan) yang diberikan Allah Swt. kepada umatnya.
Dasar diperbolehkannya menjamak sholat ada pada hadits dari Mu’adz bin Jabal r.a.
“Bahwa Nabi saw. pada saat perang Tabuk, jika sudah berangkat sebelum matahari condong (sebelum masuk waktu sholat) maka beliau mengakhirkan sholat Dzuhur lalu menjamaknya ke waktu Ashr.
Namun apabila beliau berangkat setelah matahari tergelincir maka beliau sholat Dzuhur dan Ashr (lebih dahulu).