ASPIRASIKU – Puasa merupakan salah satu bentuk keimanan orang-orang beriman kepada Allah SWT. Puasa dalam bahasa Arab adalah shaum yang berarti menahan.
Dikutip dari situs Universitas Islam Indonesia Program Studi Informatika, puasa secara istilah diartikan sebagai ibadah yang dilakukan dengan bentuk menahan diri tidak makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit matahari sampai tenggelamnya matahari.
Biasanya puasa dimulai setelah berkumandangnya azan Subuh dan berakhir saat terdengar suara azan Magrib.
Dalam menjalankan puasa, ada jenis puasa yang memang harus dilakukan orang-orang beriman dan ada yang tidak wajib. Bagi yang meninggalkan puasa wajib maka akan mendapatkan dosa.
Baca Juga: Tak Tanggung-tanggung, Segini Jumlah Polisi yang Akan Mengamankan Laga Timnas Indonesia Vs Argentina
Puasa wajib dapat tidak dilakukan oleh orang-orang yang keadaannya dikecualikan namun harus menggantinya. Contoh puasa yang harus dilakukan adalah puasa Ramadan.
Orang-orang bisa melakukan puasa yang sunah dan juga bisa tidak menjalankan.
Berbeda dengan puasa wajib yang jika ditinggal mendapatkan dosa, puasa sunah jika tidak dijalan tidak menyebabkan seseorang berdosa.
Orang yang menjalankan puasa sunah akan mendapatkan pahala. Salah satu yang termasuk dalam puasa yang sunah adalah Puasa Arafah.
Puasa Arafah dilakukan pada 9 Zulhijah atau satu hari sebelum Hari Raya Idul.
Puasa Arafah menjadi salah satu puasa sunah yang dapat dijalankan umat Islam menjelang Idul Adha.
Dikutip dari situs Universitas UIN Sunan Gunung Djati, di tanggal 9 Zulhijah, para jemaah haji sedang bergerak ke padang Arafah untuk menjalankan wukuf.
Wukuf merupakan salah satu rukun haji yang dilakukan dengan berdiam diri di Padang Arafah dan memanjatkan doa.
Baca Juga: Wow, Tunjangan Kinerja PNS Kementerian Agama Naik 80 Persen, Ternyata Ini Alasannya
Di saat yang bersama, para umat Islam dapat melakukan ibadah puasa Arafah yang akan mendapatkan pahala.