ASPIRASIKU – Bagi seorang muslim, selain melaksanakan ibadah wajib dianjurkan untuk melaksanakan amalan yang sifatnya sunnah. Salah satu contohnya yaitu melaksanakan sholat dhuha.
Sholat dhuha dikerjakan pada waktu dhuha atau pagi hari ketika matahari mulai naik sekitar tujuh hasta sejak terbit sampai menjelang dzuhur.
Dalam pelaksanaannya, sholat dhuha dikerjakan seperti sholat pada umumnya dan dilakukan minimal dua rakaat.
Baca Juga: Peran Sesama Pemain Chelsea di Bangku Penonton: Lahirnya Solidaritas Untuk N’Golo Kante
Batasan Waktu dalam Melaksanakan Sholat Dhuha
Dhuha merupakan waktu di saat berawal dari naiknya matahari hingga sebelum tergelincir.
Ada tiga waktu yang tidak diperbolehkan untuk melaksanakan sholat menurut HR. Muslim.
Diriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amir al-Juhaini ia berkata: “Tiga waktu yang Rasulullah SAW melarang kami untuk melaksanakan sholat di tiga waktu tersebut atau menguburkan jenazah kami yaitu ketika matahari terbit sampai naik (sedikit), ketika matahari berada di kulminasi (titik tertinggi) sampai tergelincir, dan ketika matahari condong untuk terbenam sampai terbenam”.
Lalu batasan waktu untuk melaksanakan sholat dhuha yaitu ketika waktu syuruq atau 15-20 menit setelah matahari terbit sampai 15 menit sebelum waktu sholat dzuhur.
Baca Juga: Gaji Wartawan
Keutamaan Sholat Dhuha
Sholat dhuha dilaksanakan oleh umat Muslim untuk meminta supaya Allah SWT. memudahkan dan melancarkan rezeki bagi yang menunaikannya.
Ketika menjalankan sholat dhuha hendaknya dilakukan sesuai dengan sunnah dan memohon hanya kepada Allah agar diberikan rezeki yang berkah dan bermanfaat bagi kehidupan serta selalu dilimpahkan nikmat sehat, nikmat Islam dan lain sebagainya.
Seperti halnya dalam sholat fardu, sholat dhuha juga menjadi salah satu sarana untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.