Namun, ibadah puasa wajib yang ditinggalkan tetap harus diganti pada lain hari di luar bulan Ramadhan.
Hal ini dijelaskan pada kitab tafsir Mafatihul Gahaib karangan Imam Ar-Razi pada juz 5 halaman 248.
Selain beberpa hal yang dapat membatalkan puasa ada juga hal yang menyebabkan puasa tidak sah. Yang mengahruskan kita untuk menggantinya di lain hari diluar bulan Ramadhan.
Baca Juga: Ini Jadwal Buka Layanan dan Cara Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2025 dari Bank Indonesia
Hal ini dijelaskan oleh Syekh Abu Syuja’ dalam Matan Taqrib halaman 19:
وَالَّذِيْ يُفْطِرُ بِهِ الصَّائِمُ عَشْرَةُ أَشْيَاءَ: مَا وَصَلَ عَمْدًا إِلَى الْجَوْفِ أَوِ الرَّأْسِ وَاْلحُقْنَةُ فِيْ أَحَدِ السَّبِيْلَيْنِ وَالْقَيْءُ عَمْدًا وَالْوَطْءُ عَمْدًا فِيْ الْفَرْجِ وَالْإِنْزَالُ عَنْ مُبَاشَرَةٍ وَالْحَيْضُ وَالنِّفَاسُ وَالْجُنُوْنُ وَالْإِغْمَاءُ كُلَّ الْيَوْمِ وَالرِّدَّةُ
Artinya, “Perkara yang membatalkan puasa ada 10 yaitu, sesuatu yang sampai ke lambung atau kepala dengan sengaja, suntik di qubul atau dubur, muntah dengan sengaja, bersenggama di farji dengan sengaja, inzal secara langsung, haid, nifas, gila dan pingsan sepanjang hari, dan murtad.”
Oleh, karena itu kita hatus menghindarkan 10 hal ini agar puasa yang dijalankan tetap sah.
Baca Juga: KUMPULAN Pertanyaan Mengenai Produksi Massal, Contoh Soal dan Jawabannya
Selain itu, ada juga beberapa perbuatan yang sekilas tidak membatalkan puasa namun bisa menghilangkan pahala puasa itu, seperti yang disampaikan Rasullah lewat sabdanya:
خمَسٌ يُفْطِرنَ الصَّائِمُ: الْغِيْبَةُ، واَلنَّمِيْمَةُ، وَالْكَذِبُ، وَالنَّظَرُ بِالشَّهْوَةِ، وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ
Artinya, “Terdapat 5 hal yang bisa membatalkan (pahala) puasa. Yaitu ghibah, adu domba, berbohong, melihat dengan syahwat dan sumpah palsu.” (HR. Ad-Dailami).
Baca Juga: Preman Pensiun 9 Episode 6: Agus dan Yayat Belum Juga Dapat Kerjaan Berniat Menjadi Orang Jahat
Nah, itulah beberapa kondisi atau perbuatan yang dapat membatalakan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang telah kita jalani, Hindarilah perbuatan-perbuatan tersebut agar pahala dan ibdaha puasa yang dijalankan maksimal tanoa hambatan.***
