Pencarian Korban Longsor Cilacap Terus Dilakukan, Relokasi Penyintas Segera Dibangun

photo author
- Selasa, 18 November 2025 | 11:40 WIB
Proses evakuasi korban longsor Cilacap yang hilang masih terus dilakukan oleh tim gabungan.  (BNPB)
Proses evakuasi korban longsor Cilacap yang hilang masih terus dilakukan oleh tim gabungan. (BNPB)

Cilacap, Jawa Tengah ASPIRASIKU — Pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terus berlangsung.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menegaskan operasi pencarian akan dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan dan penyintas segera direlokasi ke hunian sementara.

Dalam operasi pencarian hari kelima pada Senin (17/11/2025), tim gabungan berhasil menemukan tiga korban meninggal dunia yang merupakan satu keluarga.

Dengan penemuan ini, total korban meninggal dunia mencapai 16 orang, sementara tujuh korban lainnya masih dinyatakan hilang.

Baca Juga: Polres Tangerang Selatan Mulai Selidiki Dugaan Perundungan yang Tewaskan Siswa SMPN 19

“Tadi ada salah satu orang tua yang menanyakan karena sampai hari kelima, ada putranya yang masih belum ketemu, minta dicari,” ujar Suharyanto.

“Kami pastikan operasi pencarian dan pertolongan berakhir setelah semua korban ditemukan.”

Proses evakuasi saat ini masih terkendala cuaca. Tim Basarnas telah menandai titik-titik lokasi pencarian untuk mempermudah operasi.

“Hujan pada Senin sore membuat pencarian tidak bisa dilakukan, namun sejak pagi hingga sore operasi modifikasi cuaca membuat pencarian tetap dapat dilakukan,” jelas Suharyanto.

Baca Juga: Respons Cepat DPR RI, Dua Guru SMA 1 Luwu Utara Dapat Rehabilitasi

Selain fokus pada pencarian korban, pemerintah juga menyiapkan relokasi bagi penyintas longsor. Para korban selamat meminta dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.

Lahan seluas 3,5 hektare di Majenang telah disiapkan untuk hunian sementara, yang akan dibangun oleh BNPB dengan bantuan TNI dan Polri.

Hunian sementara ini nantinya dapat berfungsi sebagai dapur hunian tetap jika proses pembangunan berjalan cepat.

“Relokasi dilakukan untuk mengantisipasi longsor susulan, mengingat beberapa area masih retak dan berpotensi membuat tanah bergeser,” ujar Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, saat mengecek lokasi longsor pada Minggu (16/11/2025).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X