iptek

Robot Penyedot Debu: Dari Kisah Sukses Inovasi Amerika yang Kini Dikuasai Perusahaan Tiongkok

Minggu, 21 September 2025 | 11:00 WIB
Robot Penyedot Debu (Pexels.com/cottonbro studio)

ASPIRASIKU - Robot penyedot debu yang dahulu dianggap sebagai salah satu kisah sukses inovasi Amerika kini justru dikuasai perusahaan Tiongkok.

Produk ini pertama kali dikembangkan oleh ilmuwan Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang mendirikan perusahaan iRobot pada 1990.

Nama produknya, Roomba, bahkan hingga kini masih kerap dijadikan sebutan umum untuk robot penyedot debu.

Baca Juga: Penjagaan Gedung DPR oleh TNI Tuai Polemik, TNI AD Tegaskan Hanya Jalankan Aturan

Namun, tiga dekade kemudian, Amerika Serikat kehilangan dominasi di pasar yang diciptakannya sendiri.

Data International Data Corporation (IDC) mencatat, pada kuartal II 2025, lima produsen robot penyedot debu terbesar dunia semuanya berasal dari Tiongkok: Roborock, Ecovacs, Dreametech, Xiaomi, dan Narwal Robotics.

Kelimanya menguasai hampir 70 persen pangsa pasar global. Sementara itu, iRobot asal AS turun ke posisi keenam.

Baca Juga: HATIBALI Batch 2: Inovasi Pelatihan Guru PAUD di Lampung Tengah Berbasis Literasi Informasi

Pasar yang Tumbuh Pesat

Bagi perusahaan Amerika, kehilangan ini signifikan mengingat pasar robot penyedot debu terus berkembang.

Pengiriman global produk meningkat 33 persen dari tahun ke tahun, mencapai 15,35 juta unit pada paruh pertama 2025.

Meski demikian, persaingan tidak hanya ditentukan oleh harga. Di pasar Amerika, perbedaan harga antara merek Tiongkok dan AS sangat tipis.

Baca Juga: SPBU Swasta Sepakat Beli BBM dari Pertamina, Bahlil Janjikan Ini...

Misalnya, Roomba Vacuum 2 bahkan dijual hanya US$165 pada pertengahan September lalu, menjadi salah satu produk termurah.

Halaman:

Tags

Terkini