ASPIRASIKU - Indonesia dan beberapa negara lainnya saat ini sedang mengalami perubahan iklim dan cuaca panas ekstrem yang menyengat.
Gelombang cuaca panas ekstrem hampir bisa dirasakan dibeberapa negara seperti Thailand dan Bangladesh yang tercatat memiliki suhu panas ekstrem hingga 40an derajat.
Meski di Indonesia tidak terpantau memiliki cuaca panas ekstrem namun masyarakat harus siap sedia untuk menghindari pancaran sinar ultraviolet berbahaya dari matahari.
Di India dan Bangladesh sendiri dilaporkan suhu panas ekstrem bisa mencapai 44 derajat celsius dan mengakibatkan korban jiwa berjatuhan.
Sementara di Indonesia suhu panas maksimal hanya sekitar 37 derajat celsius yang masih dikategorikan normal namun tetap harus waspada.
Sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan beberapa hari terakhir cukup berbahaya dan wajib dihindari untuk aktivitas di luar rumah.
Paparan sinar ultraviolet bisa berbahaya bila tidak dilindungi dengan pelindung khusus untuk mencegah bahayanya paparan sinar ultraviolet.
Resiko yang mungkin bisa terjadi saat terpapar sinar ultraviolet tanpa pelindung akan membuat kulit terbakar dan merusak mata.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa penyebab gelombang cuaca panas disebabkan oleh dinamika atmosfer dan gerak semu matahari yang tidak biasa.
Selain itu juga peningkatan suhu panas di Indonesia terjadi seiring meningkatnya pemanasan global.