ASPIRASIKU - Afghanistan masih dalam kondisi yang menegangkan. Pejuang anti-Taliban tak ingin wilayahnya dikuasai kelompok Taliban yang terlebih dahulu menguasai Kabul, Afghanistan.
Bahkan saat ini para pejuang anti-Taliban tersebut tetap berusaha keras dalam mempertahankan Lembah Panjshir.
Masih dalam upaya yang seperti dilakukan beberapa dekade. Menahan penjajah asing masuk wilayahnya.
Baca Juga: Hingga Akhir Tahun 2021, Kuota Jeep Model 2021 Masuk Indonesia Diprediksi Terbatas
Bahkan pejuang anti-Taliban menyatakan diri siap untuk berperang, mereka juga terus menembakkan senapan mesin berat yang terpasang ke lembah yang dalam.
Kelompok anti-Taliban ini merupakan anggota Front Perlawanan Nasional (NRF), kelompok oposisi Afghanistan paling menonjol yang muncul sejak Taliban merebut Kabul sembilan hari lalu.
Afghanistan memang tengah dalam kondisi yang krisis, perang yang belum berakhir, sampai kekuasaan yang diambil alih.
Baca Juga: Sesalkan Pernyataan Menteri Nadiem, Gubernur Lampung Titip Salam
Masyarakat Afghanistan pun banyak yang mencoba melarikan diri dari negaranya. Demikian juga proses evakuasi warga asing yang ada di Afghanistan terus berlanjut.
Terakhir, Rusia siap menjadi penengah bersama China, Amerika Serikat dan Pakistan.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, Rusia, China, Amerika Serikat dan Pakistan tertarik menjadi prantara dalam selesaikan krisi yang terjadi di Afghanistan.
Baca Juga: Teaser Trailer Spider-Man: No Way Home Dirilis, Seluruh Dunia Akhirnya Tahu Peter Parker
Menurutnya juga Rusia menentang gagasan untuk mengizinkan pengungsi Afghanistan memasuki wilayah bekas Soviet di Asia Tengah, yang terletak antara Rusia dan Afghanistan atau menempatkan pasukan Amerika Serikat di sana.