ASPIRASIKU – Linimasa media sosial kembali diwarnai kabar bencana.
Pada Rabu pagi, 30 Juli 2025, gelombang tsunami menerjang wilayah Hokkaido, Jepang, usai gempa besar berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, sekitar pukul 06.24 WIB.
Getaran yang kuat itu memicu sirene peringatan tsunami di berbagai wilayah pesisir Jepang, termasuk Kota Kushiro di Hokkaido.
Bagi Minori Yoshida, seorang pegawai bank, pagi itu menjadi momen yang tak akan pernah ia lupakan.
Baca Juga: Reza Arap Ungkap Nyaris Meninggal karena Coba Bunuh Diri: Kalau Telat 5 Menit, Gue Lewat
"Sirene berbunyi dan ponsel saya langsung menerima notifikasi darurat: 'Peringatan tsunami, segera evakuasi ke dataran tinggi'," ucap Yoshida seperti dikutip dari Japan Times, Rabu (30/7).
Tanpa pikir panjang, Yoshida bersama rekan-rekan kerjanya segera bergerak menuju gedung manajemen bencana lima lantai yang telah ditunjuk sebagai tempat evakuasi.
"Kami semua bergerak cepat sesuai instruksi kantor," tambahnya.
Setibanya di lantai lima, sekitar 50 orang telah lebih dulu berkumpul di lokasi tersebut—terdiri atas warga, pekerja kantoran, hingga wisatawan yang tengah berada di kawasan pesisir.
Baca Juga: Terobos Keterbatasan Ekonomi, Stanggy dari Papua Lolos Kedokteran UGM dan Raih Beasiswa
Dalam waktu 30 menit, jumlah pengungsi melonjak menjadi 100 orang.
Meski bayang-bayang tsunami masih menghantui, suasana di dalam gedung tetap kondusif.
Pemerintah lokal bergerak cepat menyediakan air minum kemasan, fasilitas toilet, serta ruang aman untuk menenangkan warga.
“Kami mencoba tetap tenang walau ada rasa takut,” kata Yoshida.