Gempa Megathrust Ancam Kulonprogo, BMKG Peringatkan Risiko Tsunami Saat Lebaran

photo author
- Senin, 17 Maret 2025 | 07:00 WIB
Ilustrasi. BMKG Peringatkan Risiko Tsunami Saat Lebaran di Kulonprogo, Yogyakarta dan Sekitarnya (Axel Antas-Bergkvist on Unsplash)
Ilustrasi. BMKG Peringatkan Risiko Tsunami Saat Lebaran di Kulonprogo, Yogyakarta dan Sekitarnya (Axel Antas-Bergkvist on Unsplash)

ASPIRASIKU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan serius terkait potensi tsunami yang dapat mengancam wilayah sekitar Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, Yogyakarta.

Risiko ini semakin meningkat menjelang arus mudik Lebaran 2025 yang diperkirakan akan mengalami lonjakan tajam.

Peringatan ini disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta pada 11 Maret 2025.

Salah satu titik yang menjadi perhatian khusus adalah jalan underpass lintas selatan Bandara NYIA yang dikategorikan sebagai zona rawan tsunami.

Baca Juga: WASPADA! BMKG Ingatkan Risiko Tsunami di Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2025, Ini Wilayahnya

“Titik risiko yang perlu diwaspadai salah satunya, ya, jalan underpass lintas selatan Bandara Yogyakarta di Kulonprogo.

Underpass di situ adalah zona rawan tsunami,” ujar Dwikorita, dikutip pada Sabtu, 15 Maret 2025.

Mitigasi Risiko: Skema Buka-Tutup dan Sosialisasi Dini

Untuk mengurangi risiko bencana, BMKG merekomendasikan beberapa langkah mitigasi, salah satunya penerapan skema buka-tutup lalu lintas di ruas masuk ke underpass.

Baca Juga: 7 Hampers Lebaran Murah, tapi Berkualitas dan Tidak Bikin Malu

Menurut Dwikorita, langkah ini penting untuk menghindari penumpukan kendaraan di dalam terowongan jika terjadi tsunami secara tiba-tiba.

“Skema buka-tutup itu pada ruas masuk ke jalan underpass yang berupa terowongan, sekaligus menyosialisasikannya sejak dini ke masyarakat,” tambahnya.

BMKG juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memastikan sistem buka-tutup dapat berfungsi dengan baik tanpa hambatan.

“Mohon dipastikan dari Kementerian PUPR karena gate buka-tutupnya itu jangan sampai macet, karena kalau macet tidak bisa buka atau tidak bisa nutup. Nanti mobil-mobil akan terjebak di dalam terowongan itu saat evakuasi tsunami,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X